Konsep takdir dalam al quran: kajian tematik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ibrahim, Akhmad (2010) Konsep takdir dalam al quran: kajian tematik. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Akhmad Ibrahim_E63207053.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/24018

Abstract

Persoalan takdir merupakan obyek yang kerap muncul dalam kajian keis1aman. IsJam memberikan keabsahan kepada manusia sebagaimana ia teJah diciptakan Tuhan dengan segala kemungkinan yang terkandung dalam dirinya. Akan tetapi, sejauh mana manusia mempunyai kemampuan untuk mengembangkan potensi dirinya guna memenuhi tugasnya sebagai khalifah Tuhan di muka bumi? Sebatas manakah ruang gerak manusia terbuka untuk memenuhi tanggung jawabnya itu, jika dihubungkan dengan kekuasan Tuhan sebagai penciptanya? Pertanyaan ini tidaklah mudah dijawab. Masalah ini akhimya memunculkan wacana takdir yang menimbulkan perdebatan panjang antara golongan Qadariyah dan Jabariyah dalam teologi Islam. Pada kedua golongan ini berkembang pemikiran-pemikiran tentang kebebasan manusia dalam memilih dan menentukan perbuatannya (free act and free will) dan predistinasi manusfa (ketentuan yang sudah tersurat dalam takdir atau takdir yang sudah ditentukan terlebih dahulu). Skripsi ini adalah basil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan: apakah definisi takdir, bagaimana para mufassir memberikan pemahaman tentang takdir, serta bagaimanakah kedudukan dan relevansi takdir dalam kehidupan manusia? Untuk menjawab rumusan masalah di atas, maka digunakan pendekatan tematik karena kajian ini adalah kajian al-Qur'an. Beberapa ayat yang sesuai dengan tema yang telah ditetapkan dihimpun kemudian dikaji secara mendalam dari berbagai aspek yang terkait dengannya, termasuk asbabun nuzul dan pendapat para mufassir. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Definisi takdir dalam al-Qur'an adalah bahwa Allah telah memberi kadar/ ukuran/ batas tertentu dalam diri, sifat, atau kemampuan maksimal makhluk-Nya. Para mufassir memberikan pemahaman tentang takdir, bahwa segala yang ada di muka bumi ini adalah milik Allah dan atas kuasa Allah. Kehendak dan usaha manusia, hanyalah satu di antara sekian banyak penyebab tercapainya apa yang didambakan, sedang sebab-sebab lain yang tidak terhitung berada di luar kemampuan manusia. Allah memang memi1iki ketentuan yang merupakan hak prerogatif dan berada dalam wewenang-Nya sendiri. Akan tetapi, hak itu Dia gunakan sesuai dengan "pertimbangan­ pertimbangan" yang haq dan adil. Karena seperti yang ditegaskan Allah dalam firman-Nya "Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu ". Kedudukan takdir dalam kehidupan manusia tidak ditentukan pada zaman azali, melainkan seiring dengan proses yang berjalan. Manusia sebelum kelahiranNya hanya ditentukan qadar - keputusan/takdir awal Tuhan - nya saja Selanjutnya, manusia diberi peluang untuk berusaha melalui qadla, untuk kemudian basil usahanya ditentukan oleh Allah sebagai takdirnya. Relevansi takdir dalam kehidupan manusia melalui proses sebab akibat, bahwa takdir adalah akibat dari suatu proses yang telah berlangsung. Karena takclir adalah akiba maka usaha/kehendak manusia adalah sebagai pemicu, kemudian Allah mempertimbangkan usaha tersebut dengan berbagai faktor yang melingkupinya, dan akhimya menetapkan takdir atas manusia itu..

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ibrahim, Akhmad--UNSPECIFIED
Subjects: Aqidah
Aqidah
Wajib Belajar > Aqidah

Teologi
Keywords: Takdir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 03 Apr 2018 05:22
Last Modified: 03 Apr 2018 05:22
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/24018

Actions (login required)

View Item View Item