Harta dan anak sebagai fitnah dalam al Quran: studi ayat 28 surat al Anfal

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Bin Abdul Raub, Mohamad Raufa lrman (2010) Harta dan anak sebagai fitnah dalam al Quran: studi ayat 28 surat al Anfal. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Mohamad Raufa Irman_E43206029.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengupas persoalan tentang harta dan anak yang dikaitkan dengan jitnah. Seakan-akan, salah satu dari keburukan dan huru-hara yang timbul di muka bumi ini datangnya dari harta dan anak. Sehingga dari satu sisi, harta dan anak yang merupakan karunia dari Allah itu seakan-akan juga sumber malapetaka bagi kehidupan manusia Berangkat dari hipotesa ini, penulis mempersepsikan bahwa harus ada sebuah pembahasan khusus yang membedah persoalan tentang harta dan anak sebagai fitnah menurut Al Quran, sebagai langkah untuk meleraikan kekeliruan terkait fitnah pada harta dan anak tersebut. Sehingga, di akhirnya nanti dapat dihasilkan sebuah penjelasan tuntas dan bisa menambah kefahaman kita terhadap firman Allah yang dimaksudkan itu. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana kedudukan harta dan anak bagi manusia, (2) Bagaimana para mufassir -lbnu Katsir, Wahbah Al Zuhaily, dan M. Quraish Shihab- memaknai terminologi fitnah dalam Al Quran, dan (3) Bagaimana sikap ideal dalam menghadapi fitnah sebagaimana maksud ayat 28 Surat Al Anfal. Kaidah yang digunakan dalam menganalisa data-data adalah Deskriptif­ Analitis, yaitu kaidah analisa dengan mengetahui makna dan menguraikannya sebagaimana yang dikandung oleh Al Quran, ayat demi ayat, dan surat demi surat, sesuai dengan urutannya di dalam mushaf. Hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) Harta dan anak adalah perhiasan dunia yang amat disenangi clan digandrungi oleh manusia Pada sisi lain, anak juga bisa menjadi musuh bagi manusia. Keduanya sama-sama diibaratkan seperti 'saudara kandung' bagi nyawa, dan kenyataan ini sangat berpengaruh unruk membuat manusia lupa diri akan hakikat dari harta dan anak-anak mereka, (2) Ketiga mufassir lbnu Katsir, Wahbah Al Zuhaily, dan M. Quraish Shihab, mengartikan fitnah harta dan anak pada ayat 28 Surat Al Ania1 sebagai ujian dan cobaan, dan (3) Allah mensyariatkan manusia agar mengeluarkan harta di jalan Allah yang berupa shadaqah, infaq, dan zakat. Manusia juga disyariatkan untuk memimpin dan mewajibkan anak-anak mereka agar mentaati dan tidak melanggar perintah dan larangan Allah. Kedua sumber fitnah ini pada dasarnya mesti dikelola sejalan dengan aturan dan batas yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya agar manusia dapat menikmati kehidupan mereka dengan adil dan sejahtera.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Bin Abdul Raub, Mohamad Raufa lrmanUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Harta dan anak; Fitnah; Tafsir al Quran; surat al Anfal
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 05 Apr 2018 04:02
Last Modified: 05 Apr 2018 04:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/24044

Actions (login required)

View Item View Item