Pemetaan pasar tradisional dan pasar moderen di Kabupaten Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Chalik, Abdul and Hasyim, Muh. Fathoni and Arifin, Sirajul (2013) Pemetaan pasar tradisional dan pasar moderen di Kabupaten Gresik. Other thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Pemetaan pasar.pdf

Download (893kB) | Preview

Abstract

Pemetaan pasar ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Untuk data kualitatif menggunakan teknik observasi dan wawancana, sementara untuk penggalian data kuantitatif menggunakan teknik angket dan kuesioner. Wawancara dilakukan kepada pengelola pasar, pemiliki stan/kios dan pengunjung. Untuk memperkuat data kuantitatif, maka dilakukan proses triagulasi dengan mengcross-chek temuan kuantitatif melalui kajian kualitatif terutama wawancara dan observasi. Hasil penelitian: (1) Aspek pengelolaan. Semua pasar tradisional Gresik menggambarkan pengelolaaan yang kurang baik. Dari tujuh pasar yang disurvey, hanya Pasar Baru yang berlokasi di pusat kota yang menunjukkan adanya pengelolaan yang lebih tertata rapi dan dapat diukur. Sementara 6 pasar yang lain, yang berada di kota maupun kecamatan menunjukkan adanya pengelolaan yang kurang baik. Aspek yang mendasari adanya pengelolaan yang kurang baik karena pengawasan dari pihak Pemkab dalam hal ini UPT Pasar dinilai kurang maksimal, (2) Kebersihan. Semua pasar tradisional menunjukkan adanya kurang perhatian terhadap masalah kebersihan. Semua pasar tidak memiliki aturan yang baku tentang pengelolaan sampah, sehingga menyebabkan aspek kebersihan kurang memperoleh perhatian dari pengelola pasar, (3) Keamanan dan kenyamanan. Semua pasar tradisional dianggap masih kurang aman dan nyaman. Sistem pengamanan dan petugas keamanan yang tidak memadai merupakan faktor utamanya. Demikian pula keberadaan pasar yang terbuka dan tidak memiliki one gate system semakin memperkuat sistem keamanan yang kurang memadai. Ketiadaan alat pemadam kebakaran sementara serta sistem penanganan kebakaran merupakan aspek yang kurang memperoleh perhatian. Sementara dari segi kenyamanan, semua pasar menunjukkan lingkungan pasar yang pengap, panas, sirkulasi udara yang kurang dan lingkungan yang kurang nyaman, (4) Sarana penunjang utama. Semua pasar tidak didukung oleh ketersediaan sarana penunjang utama yang dapat dimanfaatkan dan difungsikan oleh semua elemen pasar. Sarana tersebut seperti ruang pameran, eksisbisi, hall, ruang pertemuan, tempat bongkar muat, sarana ibadah, fasilitas Bank dan koperasi dan sarana pendukung untuk memperkuat eksistensi pasar. Kecuali di Pasar Baru, semua pasar tidak memiliki sarana penunjang yang dapat dimaanfaatkan oleh pengguna pasar, (5) Parkir. Semua pasar memiliki tempat parkir, namun sebagian besar masih menggunakan badan jalan sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Semua pasar memiliki petugas parkir, namun hanya sebagian kecil yang memungut jasa parkir sesuai dengan ketentuan, dan petugas tidak menggunakan atribut petugas parkir sebagaimana yang ditetapkan, (6) Jarak dengan pasar modern dan akses transportasi. Semua pasar berjarak kurang dari 1000 M dari pasar modern, dan bahkan di antaranya berjarak hanya 150 M dari pasar modern. Semua pasar dapat terakses public transportation, namun tidak memiliki tempat pemberhentian kendaraan yang dapat mempermudah para pangguna pasar.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Other)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Chalik, AbdulUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Hasyim, Muh. FathoniUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Arifin, Sirajulsirajul.arifin@uinsby.ac.idUNSPECIFIED
Subjects: Ekonomi
Keywords: Pasar; pasar tradisional; pasar modern; ekonomi masyarakat
Divisions: Karya Ilmiah > Laporan Penelitian
Depositing User: Users 225 not found.
Date Deposited: 09 Apr 2018 01:23
Last Modified: 18 Apr 2020 02:32
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/24067

Actions (login required)

View Item View Item