Tafsir sufistik atas ayat-ayat kematian: studi atas kitab Tafsir Ruh Al Bayan karya Isma’il Haqqi Al Burusawi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sapuan, Sapuan (2018) Tafsir sufistik atas ayat-ayat kematian: studi atas kitab Tafsir Ruh Al Bayan karya Isma’il Haqqi Al Burusawi. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Sapuan_F120515252.pdf

Download (22MB)

Abstract

Al-Qur’an memiliki lintas dimensi ruang dan waktu, maka wajar jika al-Qur’an memuat pesan-pesan Ilahi dalam bentuk global. Diperlukan penjelasan yang lebih rinci mengenai maksud pesan Allah tersebut. Kematian adalah misteri yang hingga kini tidak pernah terungkap oleh tekhnologi secanggih apapun. Manusia pada umumnya memahami sebagai sebuah kondisi dimana ruh memisahkan diri dari jasadnya. Menurut para sufi, hanyalah sebatas kematian jasmani, kematian yang memiliki perbedaan yang sangat tipis dengan kehidupan. Bagi para sufi, perbedaan esensial antara mati dan hidup bukan terletak pada kendala-kendala jasmani, tapi terletak pada gejala-gejala kehidupan dan kematian hati nurani. Para sufi tidak menganggap besar kematian jasmani, tapi yag mereka anggap besar hal-hal yang mesti di alami pasca kematian tersebut. Hakekat kematian menurut Isma’il Haqqi dalam kitab Ruh al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an adalah, menghadap akhirat dan menghadap Allah SWT, menghidupkan jiwa yang mati dengan memancarkan cahaya-cahaya hati yang telah mati dan menghidupkan hati yang mati disebabkan gelapnya jiwa yang mati karena kafir dan dalim dengan cahaya-cahaya ruh. Ragam kematian antara orang mukmin, kafir dan munafiq serta zalim berbeda-beda. Ruh al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an adalah karya Isma’il Haqqi dan merupakan karya tafsir utuh, menafsirkan ayat al-Qur’an 30 juz berdasarkan urutan mushaf Uthmani. Menggunakan tiga jenis sumber penafsiran, bi al-ma’tsur, bi al-ra’yi dan bi al-isharah/ishari. Cara penjelasan tafsir Ruh al-Bayan digolongkan kedalam kelompok tafsir muqarin/komparatif. Sedangkan dari segi keluasan penjelasannya tergolong metode tafsir itnabi atau tafsili, yaitu penafsiran dengan cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an secara mendetail dan rinci, dengan uraian yang panjang dan lebar sehingga cukup jelas dan terang. Disusun secara berurutan sesuai dengan urutan mushab Uthmani. Oleh karenanya tafsir Ruh al-Bayan masuk dalam katagori tahlily (analisis). Proses kematian antara orang mukmin, kafir dan musyrik serta zalim memiliki karakter yang berbeda satu sama lainnya. Orang mukmin mati dalam keadaan menerima kabar gembira dan ditunjukkan surga-surga Allah, sedangkan orang musyrik, kafir dan zalim mengalami shakaratul mawt para malaikat mendatangi mereka dengan membawa azab, pembalasan, belenggu serta api dan air mendidih. Ruh-nya bercerai-berai kedalam seluruh tubuh dan tidak mau keluar sehingga Malaikat memukulinya hingga ruh keluar dari jasad. Ingatlah akan kematian agar mengurangi ketergantungan terhadap dunia dan memperpendek angan-angan duniawi. Persiapkan menyambut kematian agar tidak menyesal di akhirat nanti dengan beramal salih, banyak bersedekah, mengikuti perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW serta menjauhi larangannya, menjaga dan memelihara keimanan kita serta tidak berperilaku zalim.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sapuan, Sapuansapuansby@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir
Keywords: Ayat-ayat; kematian
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Sapuan Sapuan
Date Deposited: 20 Apr 2018 09:02
Last Modified: 20 Apr 2018 09:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/24324

Actions (login required)

View Item View Item