Deradikalisasi penafsiran mufassir Manhaj Haraki terhadap ayat-ayat Qital: analisis penafsiran Sayyid Qutb dengan teori naskh Mahmud Muhammad Taha

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sufyan, Abu (2018) Deradikalisasi penafsiran mufassir Manhaj Haraki terhadap ayat-ayat Qital: analisis penafsiran Sayyid Qutb dengan teori naskh Mahmud Muhammad Taha. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Abu Sufyan_E73214043.pdf

Download (5MB)

Abstract

Tak dapat dipungkiri di era modern seperti saat ini, pergerakan Islam yang berorientasi pada ajaran dakwah dan jihad masih tetap eksis segala bentuk amalan dan metodenya. Manhaj haraki yang telah dirumuskan sedemikian rupa oleh sosok aktifis muslim Sayyid Qutb mewarnai penafsiran Alquran di era modern ini. Kajian-kajian keislaman dalam manhaj ini terbagi atas tiga, yaitu da’awi, haraki, dan tarbawi. Sehingga hal ini menjadi kajian yang penting dan perlu mendapat perhatian di era modern ini. Berkenaan dengan hal ini, di era yang sama sosok revulisioner syari’ah Islam memberikan gagasan syari’at Islam yang baru di era modern ini, yaitu redevinisi teori naskh yang digagas oleh Mahmud Muhammad Taha. Ia memberikan andil menuju pemahaman Islam yang lebih moderat. Sehingga teori ini dipandang ampuh untuk menundukkan penafsiran-penafsiran yang cenderung radikal dan destruktif, serta membangun demokrasi publik civil society dan hak asasi manusia (human right). Tujuan dari penelitian ini tidak lain untuk menjelaskan argumen dalam manhaj haraki, yang tersedia dalam penafsiran Sayyid Qutb, serta menjelaskan dengan kritis melalui pendekatan teori naskh Taha dalam persoalan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang datanya bersumber dari kepustakaan (library research). Untuk menganalisis penafsiran Radikal yang dikemas dalam tafsir manhaj haraki oleh Sayyid Qutb, penelitian ini dikaji dengan metode deskriptif-analisis, yang dianalisis secara kritis dengan menggunakan teori naskh Taha. Temuan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penafsiran Sayyid Qutb pada ayat-ayat qital dilihat dari sisi human right jika diterapkan dalam suatu negara akan berdampak pada wajah Islam yang radikal dan destruktif, karena yang menjadi fokus utama dalam langkah metodisnya adalah cenderung pada ajaran dakwah Islam dan jihad. Hal ini berbeda dengan pendekatan teori naskh yang digagas oleh Taha, yang merespon persoalan kekerasan dalam Islam dengan mengedepankan ajaran dasar Islam, tanpa meniscayakan hukum furu’iyyah yang berkenaan dengan kekerasan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sufyan, Abusufyanabu362@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Dakwah > Dakwah, Strategi
Toleransi Islam
Keywords: Manhaj Haraki; Sayyid Qutb; naskh; Mahmud Muhammad Taha
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Sufyan Abu
Date Deposited: 30 Apr 2018 07:59
Last Modified: 30 Apr 2018 07:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/24528

Actions (login required)

View Item View Item