Terapi realitas untuk mengendalikan emosi marah seorang remaja di Desa Deket Wetan Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fathimatuzzahro, Rivia (2018) Terapi realitas untuk mengendalikan emosi marah seorang remaja di Desa Deket Wetan Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Rivia Fathimatuzzahro_B73214054.pdf

Download (7MB)

Abstract

Fokus permasalahan dalam penelitian skripsi ini adalah 1) Bagaimana proses terapi realitas untuk mengendalikan emosi marah seorang remaja di Desa Deket Wetan Lamongan?, 2) Bagaimana hasil proses terapi realitas untuk mengendalikan emosi marah seorang remaja di Desa Deket Wetan Lamongan?. Dalam menjawab permasalah tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif mengenai terapi realitas untuk mengendalikan emosi marah seorang remaja di desa deket wetan lamongan. Penelitian kualitatif menghasilkan sebuah data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang berfokus pada saat proses terapi dalam membantu mengendalikan emosi marah seorang remaja, yang berlangsung dalam situasi alamiah dan tidak berusaha untuk memanipulasi hasil penelitian ataupun melakukan intervensi terhadap aktivitas klien dengan memberikan treatment (perlakuan) tertentu. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Dari hasil analisa klien tidak bisa mengendalikan emosi marahnya dan memiliki emosi marah yang sangat berlebihan. Dari hasil diagnosa klien yang mudah tersinggung dengan segala perkataan orang lain kepadanya, nasehat dari kedua orang tuanya, bahkan becandaan dari teman-temannya yang seringkali di tanggapi klien dengan marah-marah sampai banting-banting barang, menggebrak meja, bahkan memukul lawan bicaranya. Untuk mengatasi itu konselor menggunakan terapi realitas dengan mengambil 6 tehnik di antara yang ada di dalam terapi realitas. Yaitu 1) Terlibat dalam permainan peran dengan klien, 2) menggunakan humor, 3) mengonfrontasikan klien dengan menolak dalih apapun. 4) membantu klien dalam merumuskan rencana-rencana yang spesifik bagi tindakan, 5) bertindak sebagai model dan guru, 6) memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi. Setelah melakukan tahapan terapi dengan tehnik di atas, klien memiliki perubahan yang lumayan signifikan. Saat ini klien sudah tidak marah-marah sambil banting barang, menggebrak pintu dan memukul lawan bicaranya. Namun saat ini emosi klien lebih terkendali dan terarah. Ketika klien merasa sakit hati hanya mengeluarkan ekspresi marah di wajah seperti mata memerah, sedikit melotot, dan wajah memerah. Proses terapi ini di katakana cukup berhasil karena masih ada beberapa perilaku yang dulu sebelum terapi di lakukan oleh klien saat ini masih di lakukan. Namun hanya beberapa point saja, masih lebih banyak yang sudah sama sekali tidak di lakukan oleh klien ketika sesudah terapi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fathimatuzzahro, Riviariviafathimatuzzahro@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Bimbingan Konseling
Keywords: Terapi Realitas; Emosi Marah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 03 May 2018 02:34
Last Modified: 03 May 2018 02:34
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/24604

Actions (login required)

View Item View Item