Pendidikan Islam anak jalanan: studi terhadap pembelajaran Islam anak jalanan di By Pass Krian

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Qomariyah, Nur (2011) Pendidikan Islam anak jalanan: studi terhadap pembelajaran Islam anak jalanan di By Pass Krian. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Nur Qomariyah_D01207221.pdf
Download (2MB) | Preview

Abstract

Masalah yang hendak dikaji ada dua permasalahan, yaitu: (1) bagaimana pembelajaran agama Islam pada anak jalanan di By Pass Krian. (2) bagaimana perilaku anak jalanan yang ada di By Pass Krian. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) bagaimana pembelajaran agama Islam pada anak jalanan di By Pass Kri&IL (2) bagaimana perilaku anak jalanan yang ada di By Pass Krian. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif k:ualitatif, karena penelitian kualitatif deskriptif menggambarkan dan menjawab permaslahan yang ada pada rumusan masalah. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang berkaitan dengan data yang diperlukan. Hasil penulisan skripsi ini adalah bahwa pendidikan Islam anak jalan di by pass Krian bisa dikatakan minim, hal ini dikarenakan adanya faktor lingkungan yang k:urangmendukung serta banyaknya pendatang yang membawa adat-istiadat yang baru dari daerah lain, yang berdampak negative bagi anak jalanan di by pass dan bagi anak jalanan yang sudah tinggal di jalanan selama lima tahun ke-atas mengalami titik jenuh dan uluran tangan seseorang yang mau membimbingnya untuk menjalani hidup yang lebih baik lagi. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sosial masyarakat sangat penting dan mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pendidikan Islam seseorang. Perilaku anak jalanan yang ada di by pass dengan masyarakat setempat adalah sebagai berikut. Perilaku masyarakat di sekitar by pass terhadap anak•jalanan itu tergantung dari anak jalanan itu sendiri, karena baik atau tidaknya masyarakat kepada anak jalanan di lihat dari anak jalanannya itu sendiri, apakah mereka sopan ketika menjalankan profesinya baik sebagai pengamen, peminta-minta, pengasong ataupun penjual makanan ringan. Jika anak jalan tersebut bisa menempatkan diri, dalam artian mereka sopan baik ucapan maupun perbuatan. Maka masyarakat pun akan memperlakukan mereka dengan sopan pula, akan tetapi jika sebaliknya, maka hal-hal yang tak di inginkan bisa tetjadi.