Dialektika normativitas dan historisitas dalam pendidikan Islam: memahami epistemologi kurikulum

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abidin, Mohammad Zumrotul (2010) Dialektika normativitas dan historisitas dalam pendidikan Islam: memahami epistemologi kurikulum. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mohammad Zumrotul Abidin_D03303028.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini meneliti tentang pendidikan islam dengan dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana problem dialektika nonnatifitas dan historisitas dalam pendidikan Islam. Kedua, bagaimana alur epistemologi kurikulum yang dibangun dalam pendidikan Islam. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (Library Reseach). Sedangkan tujuan penelitiannya adalah untuk memahami dialektika antara normativitas dan historisitas dalam pendidikan Islam yang didekati dengan epistemologi Islam dan untuk mengetahui alur epistemologi kurikulum yang merupakan bagian dari alat mencari sintesis dari basil pertelingkahan dialektika dalam pendidikan Islam. Untuk memperoleh sintesa, penulis menggunakan metode Critical Discourse Analysis (CDA). Karena medan garap obyek, yang boleh dikata cukup berat, maka pisau ini akan difungsikan tidak sekadar meraba sisi kulit luarnya an sich dengan data-data manifesnya, namun lebih jauh akan meraba hal-hal Iaten yang melingkari obyek, yang selama ini lupa atau tak terfikirkan oleh umunmya kalangan peneliti. Penelitian ini jenis penelitiannya adalah Library Research. Dalam penelitian ini penulis menghasilkan dua jawaban sesuai rumusan masalah. Pertama, Problem dielektika normativitas dan historisitas dalam pendidikan Islam adalah beroperasinya dominasi beban-beban ideologis-eksklusif yang potensial dalam agama. Problem titik temu antara yang normatif dan yang historis ini tidak semudah memberi terminologi antara mana yang salah dan yang benar. Selanjutnya, dijadikan untuk cara mengukuhkan kebenaran satu pihak dan menegasikan pihak lain dalam konteks keberagamaan (afirmasi dan negasi). Itulah yang kemudian disebut dialektika. Hasilnya adalah final bahwa pendidikan agama Islam masih jauh dari ranah dialektis, di mana klasifikasi dan normalisasi ini selanjutnya distandarisasi oleh piranti disiplin dalam ruang institusional pendidikan yang mewujud pada formalisasi pendidikan dan disiplin dalam ruang keilmuan (epistemologis) yang mewujud pada araban-araban ilmiah yang obyektif atas aspek-aspek keberagamaan. Kedua, Epistemologi kurikulum telah memberi Implikasi yang dapat dilihat dari minus dialektika di dalam realitas pendidikan Islam saat ini: Seperti, munculnya fanatisme keagamaan, diskriminasi yang merupakan suatu cara pandang yang keliru terhadap fenomena agama lain yang berbentuk apologi, a­ priori, diskriminatif, standar ganda, atau curiga dan yang terakhir, konflik antar agama dan antar golongan dalam agama. Jadi kurikulum pendidikan islam masih perlu adanya shock terapy pada epistemologinya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Abidin, Mohammad ZumrotulUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Pendidikan Islam
Pendidikan > Kurikulum
Sejarah
Keywords: Dialektika normativitas dan historisitas; pendidikan Islam; epistemologi kurikulum
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam
Depositing User: Editor : samid library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 05 Jul 2018 07:20
Last Modified: 05 Jul 2018 07:20
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/25396

Actions (login required)

View Item View Item