Komunikasi pada anak autis di Cakra Autis Centre Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Irmawanti, Any (2010) Komunikasi pada anak autis di Cakra Autis Centre Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Any Irmawanti_B37206007.pdf
Download (694kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat langsung di lapangan bagaimana komunikasi pada anak autis tingkat dasar dan advance di lembaga khusus autis. Komunikasi pada anak autis dalam hal ini mencakup komunikasi yang difokuskan terhadap kontak mata dan kepatuhan anak autis. Dimana kedua hal tersebut merupakan faktor-faktor penting dalam komunikasi, baik verbal maupun non verbal pada seorang anak autis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif, yakni bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status suatu fenomena. Penelitian ini menggunakan subyek dua orang anak autis dengan usia masing masing I 2 dan I4 tahun, dan sumber data dari unsur manusia adalah kepala sekolah atau pimpinan calera autism centre beserta pengajar disana, observasi dan dokumen. Setelah mendapatkan data, maka dilakukan analisis menggunakan statistik deskriptif. Yakni data kualitatif yang didapatkan tadi akan digambarkan dengan kalimat. Karena data kualitataif berupa data ordinal, yaitu data yang diperoleh dengan cara katergorisasi dengan cirinya : posisi data tidak setara dan tidak bisa dilakukan operasi matematika. Setelah penggalian data selesai dan menganalisis data tersebut, maka ditemukan bahwa komunikasi pada anak autis tingkat dasar maupun tingkat advance baik berupa verbal mapun non-verbal berbeda, yang tentunya perlakuan komunikasi ataupun meteri yang diterapkan juga berbeda. komunikasi pada anak autis tingkat dasar baik verbal maupun non verbal sangat mengalami hambatan atau mengalami tingkat komunikasi yang rendah sehingga perilaku komunikasi yang diberikan lebih menekankan pada kontak mata dan kepatuhan, dan tidak menutup kemungkinan adanya bantuan dari pengajar untuk memenuhi kedua hal tersebut. Sedangkan pada autis tingkat advance anak mengalami kontak mata dan kepatuhan yang sudah bagus. Diharapkan dari penelitian ini masyarakat dapat menyesuaikan komunikasi pada anak autis sesuai dengan kemampuan komunikasi yang ia miliki. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan mengadakan penelitian perbandingan tentang komunikasi pada anak autis di lembaga khusus autis dan lembaga khusus bukan autis (SLB atau sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus). Dengan observasi bukan hanya pada lembaga tempat anak belajar melainkan observasi juga pada lingkungan tempat tinggal subyek.