This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ghofur, Mohammad Abdul (2012) Relevansi pasal 209 KHI tentang ketentuan wasiat wajibah bagi anak angkat atau orang tua angkat dengan kitab Fiqih yang menjadi referensinya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mohammad Abdul Ghofur_C51208033.pdf Download (3MB) |
Abstract
Sripsi ini merupakan penelitian pustaka atau Library research untuk menjawab bagaimana ketentuan wasiat wajibah bagi anak angkat atau orang tua angkat dalam pasal 209 KHI dan kitab-kitab Fikih yang menjadi referensinya? serta bagaimana relevansi antara keduanya? Data penelitian ini diperoleh dari studi dokumenter, yaitu penelitian yang menggunakan sumber berupa naskah-naskah asli yang telah dipublikasikan atau belum dipublikasikan. Setelah data-data sudah terkumpul baru kemudian diolah dengan mengklasifikasikan data, kemudian dianalisis secara deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif analisis dengan pola berfikir deduktif induktif. Berdasarkan basil penelitian dapat penulis simpulkan bahwa ketentuan wasiat wajibah yang ada di dalam KHI pasal 209 dengan kitab fiqih yang menjadi rujukannya adalah tidak ada hubungannya atau tidak relevan. Landasan hukum yang digunakan KHI adalah adat atau kebiasaan masyarakat Indonesia di mana pemberlakuan terhadap anak angkat di setiap daerah berbeda-beda. Dari perbedaan tersebut sebagian adat, pengangkatan anak dibenarkan menurut hukum Islam dan sebagian adat dinilai menyalai hukum Islam yakni menyamakan anak angkat seperti anak kandung dalam hal kewarisan. Oleh karcna itu dengan mengadaptasi nilai hukun1 adat secara terbatas ke dala1n nilai hukum Islam dan juga beralihnya tanggung jawab orang tua asal kepada orang tua angkat mengenai pemcliharaan kehidupan schari-hari dan biaya pendidikan berdasarkan putusan pengadilan, seperti yang tertuang dalam pasal 171 huruf h pada ketentuan umum KHI. Atas dasar tersebut diberilah wasiat wajibah bukan waris kepada anak angkat atau orang tua angkat. Sedangkan ketentuan wasiat wajibah di dalam beberapa kitab Fiqih yang menjadi rujukan KHI seperti kitab al-Muhalla, al-Mughni li Ibn Qudamah dan Fiqh as-Sunnah bahwa wasiat wajibah diberikan kepada orang tua atau kerabat yang tidak menerima harta warisan bukan kepada anak angkat atau orang tua angkat sebagaimana tafsiran ayat 209 surat al-Baqarah oleh beberapa ulama. Berdasarkan perbedaan obyek wasiat wajibah antara KHI dengan kitab fiqih yang menjadi rujukannya dalam hal ini penulis sarankan, khususnya kepada praktisi hukum bahwa pemahaman wasiat wajibah adalah sangatlah dibutuhkan dalam melindungi hak-hak perorangan dengan mempertimbangkan kemashlahatan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Wasiat Orang tua dan Anak |
||||||
Keywords: | Relevansi pasal 209 KHI; wasiat wajibah; anak angkat;kitab fiqih | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor : samid library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2018 08:36 | ||||||
Last Modified: | 26 Jul 2018 08:56 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/25588 |
Actions (login required)
View Item |