Studi komparasi tentang pemahaman hadis-hadis tawassul menurut nahdlatul ulama’ dan wahabi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Asshodiq, M. Ja'far (2018) Studi komparasi tentang pemahaman hadis-hadis tawassul menurut nahdlatul ulama’ dan wahabi. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
M. Ja'far Asshodiq _F08214104.pdf

Download (5MB)

Abstract

Problematika yang diangkat dalam penelitian ini adalah tentang pemahaman hadis-hadis tawassul menurut nahdlatul ulama’ dan wahabi, lantaran tradisi tawassul sudah menjadi tradisi bahkan budaya yang berkembang di belahan dunia utamanya di Indonesia. Secara spesifik kajian ini akan membahas tentang bagaimana pemahaman hadis-hadis tawassul pespektif NU dan wahabi, kemudian membandingkan keduanya serta bagaimana implikasinya. Penelitian ini adalah kajian pustaka atas pemahaman hadis-hadis tawassul menurut NU dan wahabi yang dikaji dengan metode kualitatif, dan dianalisa dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis) yaitu dengan membuat kesimpulan tentang pemahaman hadis-hadis tawassul menurut NU dan wahabi dari premis-premis umum (deduksi) dan data faktual (induksi) secara objektif dan sistematis dengan mengidentifikasi karakteristik s sesifikasinya dari pesan-pesan yang termuat dalam karya-karya para tokoh NU dan wahabi yang dilakukan menggunakan pendekatan sosio-historis.Hasil penelitian mengungkap bahwa Pemahaman hadis-hadis tawassul menurut NU terdapat empat macam yaitu; a) bertawassul dengan asma>’ al-h}usna>; b) bertawassul dengan amal sholeh; c) bertawassul dengan orang sholeh yang masih hidup; d) bertawassul dengan orang sholeh yang sudah wafat. Dan pemahaman hadis-hadis tawassul menurut Wahabi ada tiga macam yaitu; a) bertawassul dengan asma>’ al-h}usna>; b) bertawassul dengan amal sholeh; c) bertawassul dengan doa orang sholeh yang masih hidup.Kemudian setelah membandingkan antara pemahaman hadis-hadis tawassul NU menurut Nahdlatul Ulama’ dan Wahabi maka didapati perbedaan yang jika ditarik sebuah benang merah adalah NU memperbolehkan bertawassul bi al-Dza>t sedangkan wahabi tidak. Hal ini tidak lepas dari ideologi NU yang moderat dan Wahabi yang puritan tekstualis.Selanjutnya jika pemahaman hadis-hadis tawassul menurut Nahdlatul Ulama’ dan Wahabi diimplikasikan maka akan menghasilkan sebuah pertikain sehingga menimbulkan perpecahan dalam tubuh umast Islam pada umumnya dan umat Islam Indonesia khususnya. Untuk pemahaman hadis-hadis tawassul perlu dijadikan alat untuk mencegah radikalisasi yang telah digerakkan oleh aliran Wahabi melalui dotrin doktrin tasyrik atau menilai sebuah amaliyah tertentu sebagai bagian dari syirik atau meyekutuan Allah. Atau dengan doktrin bid’ahnya yaitu praktik-praktik keagamaan yang tidak ada dasarnya dalam al-Qur’an dan sunnah serta otoritas sahabat Nabi saw.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Asshodiq, M. Ja'farjafarmalakah@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Budaya Islam
Hadis
Adat
Keywords: Hadis; Tawassul; Nahdlatul Ulama’; Wahabi.
Divisions: Program Magister > Ilmu Hadis
Depositing User: Asshodiq M. Ja'far
Date Deposited: 03 Aug 2018 07:25
Last Modified: 03 Aug 2018 07:25
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/26037

Actions (login required)

View Item View Item