Analisis hukum Islam terhadap putusan hakim mengabulkan permohonan cerai talak karena istri menuntut nafkah melebihi kemampuan suami: studi putusan Nomor.2302/Pdt.G/2017/PA.Mlg

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Suhro, Fatimatus (2018) Analisis hukum Islam terhadap putusan hakim mengabulkan permohonan cerai talak karena istri menuntut nafkah melebihi kemampuan suami: studi putusan Nomor.2302/Pdt.G/2017/PA.Mlg. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Fatimatus Suhro_C71214045.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “Analisis Hukum Islam Terhadap Putusan Hakim Mengabulkan Permohonan Cerai Talak Karena Istri Menuntut Nafkah Melebihi Kemampuan Suami (Studi Putusan Nomor 2302/Pdt.G/2017/PA.Mlg). Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah bagaimana pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan cerai talak karena istri menuntut nafkah melebihi kemampuan suami dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap pertimbangan hakim dalam mengabulkan cerai talak karena istri menuntut nafkah melebihi kemampuan suami. Data penelitian ini merupakan studi pustaka yang dihimpun dengan menggunakan teknik pengumpulan dokumentasi dan selanjutnya data yang sudah terkumpul di analisis dengan menggunakan metode kualitatif. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya disusun dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan polapikir deduktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Agama Malang mengabulkan permohonan pemohon karena istri menuntut nafkah melebihi kemampuan suami telah menyebabkan antara pemohon dan termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Majelis Hakim memutus berdasarkan pasal 39 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan vide pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam pasal 116 huruf (f). selain itu dalam Hukum Islam istri menuntut nafkah melebihi kemampuan suami menjadi sebab terjadinya syiqāq. Syiqāq adalah adanya pertengkaran antara suami istri yang tidak mungkin dapat didamaikan.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, diharapkan Kepada Pengadilan Agama sebagai lembaga yang berperan untuk menegakkan hukum hendaknya dalam memberikan putusan lebih memperhatikan dan memfokuskan pada alasan perceraian yang diajukan oleh para pencari keadilan dan mencari penyebab terjadinya perceraian secara mendalam dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendamaikannya, Agar di kemudian hari tetap terus menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan untuk kemaslahatan umat. Dan kepada para pihak yang akan melangsungkan pernikahan untuk lebih memahami dan mengerti kepribadian calon pasangannya agar ketika sudah terikat dalam sebuah ikatan pernikahan masing-masing pihak bisa saling memahami dan menghargai sehingga terwujudlah keluarga yang harmonis dan bahagia.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Suhro, Fatimatusfatiemz10@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Nikah > Cerai
Hukum Islam
Keywords: Hukum Islam; Cerai Talak; Nafkah Istri
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Suhro Fatimatus
Date Deposited: 15 Aug 2018 02:38
Last Modified: 15 Aug 2018 02:38
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/27383

Actions (login required)

View Item View Item