Studi komparasi terhadap pandangan tokoh NU dan LDII di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember tentang kafa’ah dalam perkawinan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sa'adah, Dewi Ulis (2018) Studi komparasi terhadap pandangan tokoh NU dan LDII di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember tentang kafa’ah dalam perkawinan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Dewi Ulis Sa'adah_C91214125.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan dengan judul Studi Komparasi Terhadap Pandangan Tokoh NU dan LDII di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember tentang Kafa’ah dalam Perkawinan. Rumusan masalah adalah: Bagaimana praktik kafa’ah dalam perkawinan yang terjadi di kalangan masyarakat NU dan LDII di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember? Bagaimana persamaan pandangan tokoh NU dan LDII di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember tentang kafa’ah dalam perkawinan? Bagaimana perbedaan pandangan tokoh NU dan LDII di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember tentang kafa’ah dalam perkawinan? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini tidak berhubungan dengan angka-angka. Data penelitian dihimpun melalui wawancara dan studi dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif dengan pola pikir deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik kafa’ah yang terjadi di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember yakni adanya dua praktik yang berbeda mengenai kafa’ah. Pertama yaitu, perkawinan yang dilakukan atas dasar suka saling suka, yang tidak memprioritaskan adanya kafa’ah dalam perkawinan. Kedua, perkawinan yang didasari karena perjodohan, yang lebih mengutamakan adanya kafa’ah dalam perkawinan. Pendapat tokoh NU yaitu, kafa’ah harus terdiri dari agama, nasab, khurriyah, dan pekerjaan atau profesi, sedangkan menurut pendapat tokoh LDII, kriteria kafa’ah adalah agama, nasab, harta, dan kecantikan. Hasil analisis penulis dari praktik yang terjadi bahwasanya dalam masyarakat, adakalanya sebagian masyarakat mengutamakan kafa’ah dalam suatu perkawinan dan sebagian yang lain tidak menggunakannya, karena pada dasarnya kafa’ah bukanlah syarat sah dalam perkawinan. Sedangkan komparasi pandangan tokoh LDII dan NU tentang kafa’ah dalam segi persamaannya, pertama, kedua tokoh berpendapat menjadikan kafa’ah sebagai hal penting dalam perkawinan. Kedua, sama-sama memprioritaskan kafa’ah dalam hal agama, dan ketiga, kedua tokoh sepakat menganjurkan golongannya untuk menikahi sesama kelompoknya. Dalam segi perbedaanya, pertama kriteria kafa’ah termasuk dalam ranah agama, nasab, kemerdekaan, dan profesi. Untuk tokoh LDII, yang termasuk kriteria kafa’ah yaitu dalam hal agama, nasab, harta, dan kecantikan. Kedua, NU berpendapat kriteria kafa’ah selain agama, adalah sebagai pelengkap. Sedangkan LDII, mengutamakan pada kriteria agama dan nasab. Ketiga, NU beranggapan bahwa kafa’ah merupakan syarat lazim, namun juga tidak ada larangan menikah meski tidak ada kafa’ah, sedangkan LDII beranggapan bahwa kafa’ah sudah menjadi aturan yang ditetapkan dalam jamaah LDII. Maka di sini penulis menyarankan, ada tidaknya suatu kafa’ah dalam suatu perkawinan bukanlah hal yang harus diperdebatkan. Namun dalam memilih pasangan, hendaklah yang baik agamanya dan punya ketakwaan yang tinggi kepada Allah. Sehingga dalam menghadapi setiap masalah yang kemungkinan terjadi dalam berumah tangga, senantiasa mendapat petunjuk oleh Allah

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sa'adah, Dewi Ulisdewiulis96@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam > Perkawinan
Keywords: Kafa'ah; pandangan LDII dan NU
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Sa'adah Dewi Ulis
Date Deposited: 15 Aug 2018 01:58
Last Modified: 15 Aug 2018 01:58
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/27439

Actions (login required)

View Item View Item