Islam lokal vis a vis Islam puritan: studi Konflik antara Majelis Tafsir Al-Qur'an dan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Putra, Muhammad Romdloni (2018) Islam lokal vis a vis Islam puritan: studi Konflik antara Majelis Tafsir Al-Qur'an dan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Muhammad Romdloni Putra_E92214038.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Gerakan-gerakan Islam dengan pola pemahaman yang eksklusif dan puritan mulai banyak tumbuh di Indonesia, bahkan di belahan dunia sejak abad ke-20. Kehadiran Majelis Tafsir Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk gerakan Islam puritan yang tumbuh karena semangat puritan tersebut dengan jargon mereka kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits, juga menolak berbagai bentuk tradisi keagmaan yang menurut mereka tidak ada dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ideologi puritan Majelis Tafsir Al-Qur’an dihadapkan pada bentuk kontur sosial budaya masyarakat yang berbanding terbalik dengan mereka, karena di Kabupaten Gresik mayoritas merupakan warga Nahdlatul Ulama yang sangat kental dengan tradisi-tradisi lokal yang masih dipegang kuat sampai sekarang. Sehingga bukan tidak mungkin akan muncul potensi-potensi konflik antar keduannya. Beberapa kali konflik horizontal terjadi akibat sikap esklusif Majelis Tafsir Al-Qur’an yang diwujudkan dengan menyalahkan amaliah-amaliah warga NU, sehingga timbul reaksi dari warga NU menolak keberadaan Majelis Tafsir Al-Qur’an di Kabupaten Gresik. Penelitian yang berjudul Islam Lokal vis a vis Islam Puritan Studi Kasus Konflik antara Mejelis Tafsir Al-Qur’an dan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Gresik, membahas tentang penyebab terjadinya konflik dan bagaimana bentuk-bentuk konflik tersebut, selanjutnya membahas tentang upaya-upaya dalam menyelesaiakan konflik dan kondisi pasca konflik. Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui penyebab dan bentuk konflik yang terjadi dan juga bagaimana upaya dan kondisi pasca konflik tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan terjun langsung kelapangan melakukan observasi dan wawancara dan juga mengumpulkan berbagai data dari berbagai instansi terkait dan media. Dari penelitian tersebut diperoleh bahwasannya konflik internal keagamaan yang terjadi akibat dari wujud dari sikap esklusif Majelis Tafsir Al-Qur’an yang tidak bisa menghormati pemahaman keagamaan masyarakat sekitar, yang menurut Khaled Abou El-Fadl merupakan salah satu bentuk ciri dari islam puritan. Sehingga terjadi reaksi penolakan dari warga NU atas keberadaan MTA di Kabupaten Gresik, ini merupakan sebuah reaksi yang timbul akibat adanya kondisi eksternal yang berlainan, yang menurut Hobbes secara psikologis merupakan hal yang wajar dalam mekanisme diri manusia, ini juga wujud dari sikap rasa cinta terhadap ideologi atau kelompok yang menurut Ibn Khaldun disebut Ashobiah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Putra, Muhammad Romdlonimromdloniputra30@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Dakwah > Konflik
Ideologi Islam
Konflik sosial
Keywords: MTA; NU; Resolusi; Konflik
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama
Depositing User: Putra Muhammad Romdloni
Date Deposited: 16 Aug 2018 03:20
Last Modified: 16 Aug 2018 03:20
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/27565

Actions (login required)

View Item View Item