Studi trauma sakit hati bagi kepasrahan manusia menerima takdir dalam filsafat kehendak Arthur Schopenhauer

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maulana, Aldy (2018) Studi trauma sakit hati bagi kepasrahan manusia menerima takdir dalam filsafat kehendak Arthur Schopenhauer. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Aldy Maulana_E91214053.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian kepustakaan. Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam tiga rumusan masalah yaitu: Apa yang dimaksud sakit hati dalam filsafat kehendak Arthur Schopenhauer?, Bagaimana peran trauma sakit hati sebagai kepasrahan atas takdir manusia?, Bagaimana proses kepasrahan takdir manusia dalam filsafat kehendak Arthur Schopenhauer?. Data penelitian ini dihimpun menggunakan metode library research. Teknis analisis data menggunakan deskriptif analisis yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai obyek penelitian secara sistematis, faktual dan akurat dari obyek penelitian dan dihubungkan dengan putusan terkait. Selanjutnya, data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan teori filsafat kehendak Arthur Schopenhauer. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: pertama, dalam filsafat kehendak Arthur Schopenhauer, trauma sakit hati di sini dikatakan sebagai suatu pikiran utama dari apa saja tindakan yang akan kita lakukan (dalam Bahasa Kant bisa disebut Noumenal). Ketika seseorang merasakan trauma akibat sakit hati, dia akan cenderung lebih pendiam dari biasanya, karena takut akan merasakan lagi rasa sakit yang sama. Dalam filsafat kehendak Arthur, kita di ajarkan untuk menerima takdir kita, karena ada suatu kekuatan yang sangat sulit untuk kita gapai bahkan untuk mengubahnya manusia tidak akan mampu melakukannya. Karena kekuatan itu bersifat pasti terjadi dan pasti akan kita alami. Jadi kita hanya bisa menunggu dan bersiap-siap untuk merasakan kejadian-kejadian itu berlangsung pada kehidupan kita begitu saja. Kedua, ada solusi dalam menghadapi kekuatan dari takdir tersebut, agar kita bisa beranjak dari keterpurukan dan bisa menerimanya dengan tegar. Yaitu dengan cara kita merelakannya dan berfikir untuk menghadapi rasa sakit tersebut dengan mencari kebahagiaan kita sendiri agar kita lupa bisa beranjak dari rasa trauma tersebut. Sejalan dengan kesimpulan di atas, berharap nantinya akan ada sebuah gerakan untuk memperbarui pemikiran seseorang yang sering terpacu oleh egoisme di dalam hatinya. Seperti banyaknya bibit-bibit motivator yang handal dalam berbicara dari hati ke hati, sehingga apa yang ingin mereka sampaikan mampu meresap ke dalam otak dari mereka yang masih belum bisa mengendalikan hati dan pikirannya dalam satu jalan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Maulana, Aldyaldysangpejuangcinta@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Filsafat > Filsafat Islam
Filsafat > Filsafat Agama
Keywords: Sakit hati; teori kehendak; filsafat
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Maulana Aldy
Date Deposited: 21 Aug 2018 03:17
Last Modified: 21 Aug 2018 03:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/27737

Actions (login required)

View Item View Item