Komunitas Punk Muslim Surabaya dalam perspektif Raymond Wiliams

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Firmansyah, Erahyudha (2018) Komunitas Punk Muslim Surabaya dalam perspektif Raymond Wiliams. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Erahyudha Firmansyah_E31211026.pdf
Download (3MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertama, Bagaimana budaya Punk Muslim Surabaya Kedua, Bagaimana budaya Punk Muslim Surabaya dalam perspektif budaya. Adapun tujuan dalam penelitian ini ada dua pertama, secara Akademis adalah Sebagai ilmu pengetahuan tentang fenomena kemunculan era punk pada 1980s, dan untuk mengetahui bahwa budaya punk terbentuk oleh kondisi depresi akibat dari budaya dominan. Dan bagaimana Teori Culture studies Raymond Williams membaca situasi punk pada era 1980s dengan kemunculan fenomena Punk Muslim di Surabaya. Kedua, secara non Akademis adalah secara Non – Akademis adalah memberikan informasi apa saja pergerakan komunitas punk muslim Surabaya serta apa yang membuat berbeda dari komunitas punk pada umumnya. Dan memberikan konsep pemahaman yang dibangun oleh komunitas punk muslim Surabaya. Dalam memjawab permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskripsi Teoritis, penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti, suatu deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui uraian yang mendalam dan lengkap dari berbagai referensi, Variabel-variabel yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variabel yang diteliti menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian. Oleh karena itu, peneliti harus rajin membaca, untuk membaca dengan secara benar, baik berbentuk buku-buku, teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, internet dan lain-lain.Kesimpulan dari penelitian ini adalah komunitas punk muslim Surabaya lebih memfokuskan tentang mempersiapkan kader pendakwah yang mana mereka harus matang secara keilmuan keIslaman dan kuat secara mental dengan mengadakan kegiatan rutinan keIslaman. Selain itu, komunitas punk muslim Surabaya menggunakan media untuk menyalurkan pemikiran mereka yang dikenal dengan istilah Sub Chaos Zine, Sa’i Zine, dan band musik yang diberi nama “The Faourtys Accidents”