This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ikhsan, Akhmad (2012) Konsep Tawassut menurut Nahdlatul Ulama (Nu) dan implikasinya terhadap keputusan-keputusan organisasi dalam bidang Sosial, Politik dan Keagamaan. Masters thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Akhmad Ikhsan_F06410024.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil fokus tentang 1) Definisi Tawassut 2) Kondisi sosial, keagamaan dan politik saat kemunculan organisasi NU, 3) Implikasi konsep tawassut pada organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di bidang sosial, keagamaan dan politik. Tawassut merupakan pengambilan sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri atau kanan atau disebut sikap moderat. Penelitian konsep tawassut ditujukan terhadap Program dan Kebijakan NU Karena penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptif research), maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi pustaka. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap tawassut yang dipilih oleh NU berawal dari nilai-nilai teologi ash’arisme yang tidak terlalu ekstrim kanan, dalam terminologi radikalis, atau kiri, dari tradisi liberalis. Tawasut NU adalah sikap moderatisme yang memberikan ruang dialog terbuka kepada pemikiran yang berbeda-beda. Kondisi sosial, saat kelahiran NU ditandai dengan merebaknya kekuatan sosial baru yang hadir di Indonesia, semisal para pembaharu Islam dan kelompok Wahabi. Sementara kebiasaan masyarakat Jawa untuk menjaga tradisi yang sangat kuat, dihantui oleh isu purifikasi keyakinan. Di bidang politik, kelompok-kelompok tradisional Islam mulai disingkirkan oleh kaum muda. Oleh sebab itulah NU hadir sebagai pemberi jalan tengah, yang ingin tetap menjaga keutuhan nilai tradisi dan tidak alergi untuk memperbaharui pemikiran Islam. Implikasi tawassut di Bidang Sosial, NU lebih mengedepankan cara-cara yang elegan dalam berdakwah, tidak memaksakan kehendak. Di bidang pendidikan, NU memadukan tradisionalisme pesantren dan pendidikan umum. Di Bidang Keagamaan, NU menjadikan pondok pesantren sebagai transmisi keislaman dan keilmuan Islam (fiqh, tasawuf, aqidah, dll) yang berkarakter NU. Bidang politik, NU sudah menempati beberapa posisi politik di negara ini; pendukung NKRI, menjadi bagian sistem pemerintahan, keluar dan masuk kembali melalui partai bentukan dan kader afialiatif dengan NU, yang menunjukkan politik NU memiliki kelenturan, moderatisme, dan tidak selalu mendukung pemerintah, atau sebaliknya, vis a vis dengan pemerintah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Filsafat > Filsafat Islam Filsafat > Filsafat Agama |
||||||
Keywords: | Tawassut; Nahdlatul Ulama | ||||||
Divisions: | Program Magister > Dirasah Islamiyah | ||||||
Depositing User: | Ikhsan Akhmad | ||||||
Date Deposited: | 10 Oct 2018 07:28 | ||||||
Last Modified: | 10 Oct 2018 07:28 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/28077 |
Actions (login required)
View Item |