Analisis hukum Islam terhadap penetapan Kiai sebagai Mustahik Zakat Fitrah di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kamilah, Kamilah (2011) Analisis hukum Islam terhadap penetapan Kiai sebagai Mustahik Zakat Fitrah di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Kamilah_C51207021.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28083

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana tinjauan hukum Islam terbadap pemberian zakat fitrah terhadap kiai yang sudah mapan di desa Cangkreng Kecamatan Lenteng kabupaten Sumenep sedangkan di lain pihak ada masyarakat miskin yang masih lebih membutuhkan tidak mendapat zakat fitrah? Data penelitian ini dihimpun dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Selanjutnya data yang telah dihimpun dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang menggambarkan dan menafsirkan data penetapan kiai sebagai mustahik zakat fitrah yang telah terkumpul dan dengan menggunakan pola pikir deduktif, yaitu dengan memaparkan terlebih dahulu mengenai dalil-dalil mustahik zakat fitrah kemudian mengemukakan hasil penelitian yang bersifat khusus tentang kiai sebagai mustahik zakat fitrah lalu dianalisis dan akhirnya dibuatkan suatu kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kiai di masyarakat Cangkreng dengan bentuk pengabdiannya kepada masyarakat seperti mengajarkan cara membaca al­ Qur'an adalah termasuk fi sabilillah, akan tetapi dalam kaitannya dengan penerimaan zakat maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu. Klasifikasinya adalah di Cangkreng dalam penerimaan zakat fitrah terdapat tiga macam kiai, yaitu kiai yang mapan mengambil zakat untuk dirinya sendiri, kiai mapan dengan mengambil zakat untuk lembaga yang dipegangnya serta kiai dengan status ekonomi tidak mampu mengambil zakat untuk dirinya sendiri. Dari tiga macam klasifikasi tersebut maka klasifikasi kiai yang mapan dan mengambil zakat fitrah untuk dirinya sendiri, sedangkan masih ada penduduk di sekitarnya yang termasuk dalam kategori miskin menurut hukum Islam tidak dibenarkan mendapatkan zakat fitrah, sebab tidak sesuai dengan tujuan zakat fitrah disyari'atkan yaitu, untuk membantu masyarakat fakir dan miskin dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka khususnya dalam menyambut hari raya ‘id sebagai salah satu simbol kemenangan umat Islam setelah menjalani masa-masa sulit mereka berpuasa. Dari kesimpulan di atas disarankan kepada pemerintah atau yang tokoh agama hendaknya lebih memberikan pemahaman terhadap masyarakat Cangkreng mengenai masalah-masalah hukum Islam yang berkaitan dengan zakat fitrah, dan perlunya dibentuk sebuah lembaga 'amil agar pemberian zakat fitrahnya benar-benar tepat sasaran sehingga keinginan syari' at dari diwajibkannya zakat fitrah tercapai.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Kamilah, Kamilah--UNSPECIFIED
Subjects: Zakat
Keywords: Kiai; Mustahik Zakat Fitrah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 08 Oct 2018 07:30
Last Modified: 08 Oct 2018 07:30
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/28083

Actions (login required)

View Item View Item