Studi terhadap persepsi santri pesantren mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya tentang relasi suami istri dalam kitab 'Uqud al-Lujayn karya Imam Nawawi al-Bantani

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Yono, Yono (2010) Studi terhadap persepsi santri pesantren mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya tentang relasi suami istri dalam kitab 'Uqud al-Lujayn karya Imam Nawawi al-Bantani. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Yono_C51206010.pdf
Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan: Bagaimana persepsi santri pesantren mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya tentang relasi suami istri dalam kitab 'Uqud al Lujayn? Apakah terdapat kecenderungan perbedaan atau persamaan persepsi antara santri putra dan santri putri pesantren mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya? Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitiannya diperoleh melalui angket, interview dan dokumentasi, selanjutnya dilakukan analisa dengan menggunakan pola pikir deduktif indukif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi santri pesantren IAIN Sunan Ampel Surabaya tentang relasi suami istri dalam kitab 'Uqud al-Lujayn terdapat dua kelompok yaitu: kelompok pertama, yang merupakan seluruh responden perempuan dan sebagian besar responden laki-laki, memandang kandungan kitab 'Uqud al Lujayn banyak menyudutkan perempuan dan terdapat bias gender, sehingga tidak relevan lagi untuk kondisi sekarang. Hal itu bisa dilihat dari kuantitas pembahasan dan penafsiran imam Nawawi yang cenderung tekstual. Mereka menghendaki agar kitab 'Uqiid al-Lujayn tidak dipahami secara mutlak begitu saja, akan tetapi harus dipahami secara kontekstual dan dalam menafsirkan nash hendaknya tidak terpaku pada teks, dengan demikian akan berimplikasi terhadap munculnya relasi suami istri yang seimbang dan adil. Kelompok kedua, yaitu Sebagian kecil responden laki-laki memandang wajar-wajar saja, mereka tidak melihat adanya bias gender dan menurut mereka kandungan kitab 'Uqud al-Lujayn tidak diskriminatif. Sebab suami dalam hal-hal yang berkaitan dengan natkah dan kesejahteraan keluarga adalah orang yang dibebani tanggung jawab. Secara mayoritas tidak ada perbedaan persepsi antara santri putra dan santri putri. Mereka berpandangan sama, namun secara khusus terdapat perbedaan pandangan di kalangan responden laki-laki. Perbedaan tersebut dikarenakan cara pandang mereka yang berbeda di dalam memahami nash dan kondisi sosial masyarakat. Bagi mayoritas responden bertambahnya pengetahuan dan informasi menuntut mereka bersikap modem dan menjunjung tinggi perasaan dan selalu mengedepankan nilai-nilai ajaran tidak sekedar memahaminya secara harfiah saja. Dengan demikian bagi yang hendak menjadikan kitab ini sebagi panduan dalam menjalin relasi suami istri, maka hams melihat secara komprehensif kandungan kitab ini dengan mempertimbangkan sosial budaya yang berkembang ketika kitab ini ditulis, sehingga akan terwujud hubungan yang seimbang dan adil.