Konsep ketuhanan Menurut Ibnu Rusyd

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faizin, Faizin (2009) Konsep ketuhanan Menurut Ibnu Rusyd. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Faizin_E01304022.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah kajian filsafat ketuhanan yang lebih spesifik membahas konsep ketuhanan lbnu Rusyd, tokoh Muslim yang gencar menyuarakan pemikiran kritis tentang agama. Filosof satu ini sangat tenar dengan rasionalisme yang digulirkan dalam memandang kehidupan, khususnya masalah teologi. Bahkan, dari hasil kajiannya ia dikenal sebagai penyemai benih pencerahan di Barat yang meledakkan fenomena dahsyat yang disebut Aufklarung di Jerman dan Renaissance di Inggris. Ibnu Rusyd mendapati adanya reduksi dalam memahami filsafat Yunani. Reduksi ini bermula dari pencampuradukan antara berbagai mazhab yang berbeda. Seperti mazhab Aristoteles yang bernuansa rasional realistis, mazhab Plato yang beraliran spiritualis mistis, dan mazhab neo-Platonisme yang filosofis mistis. lbnu Rusyd berpendapat bahwa dalam Islam, aliran filsafat mistis hanya berkutat pada kajian ketuhanan (ilahiyyat) dan hal transendental belaka. Akibatnya, kajian-kajian filsafat yang berorientasi mistis lebih marak. Hal lain seperti kajian pengetahuan umum, misalnya astronomi, kimia dan lainnya, kurang dimunculkan. Ibnu Rusyd mengendus bahwa ini sebuah kemunduran peradaban Islam. Penelitian ini berhubungan dengan kritik lbnu Rusyd mengenai argumen teologis pada eksistensi Tuhan. Ibnu Rusyd berpendapat bahwa secara umum aliran teologi, dan Ashariyah pada khususnya, menggunakan dugaan keunggulan pada pendapat mereka terhadap eksistensi Tuhan untuk melakukan kekuatan yang tidak tepat melampaui kehidupan masyarakat Muslim. Ibnu Rusyd menunjukkan kritik yang menyerang bukti para teolog terhadap eksistensi Tuhan dalam dua usaha untuk menyingkap kesulitan-kesulitan yang melibatkan beberapa bukti dan menggali pertimbangan politik mereka dalam masyarakat Muslim. Peneliti akan mendiskusikan pendapat alternatif bahwa lbnu Rusyd menyuguhkan penjelasan cara untuk mengetahui eksistensi Tuhan. Dalam penelitian ini, penulis menggambarkan bahwa makna ketuhanan secara umum terbagi dalam dua pendekatan; pertama imanen, yang memaknai bahwa ketuhanan merupakan sesuatu yang nyata, kongkrit dan dapat dijangkau oleh pikiran manusia. Pendekatan ini biasa dijelaskan para filsuf yang melihat ketuhanan dengan rasionalitas dan validitas pikiran manusia saja. Kedua transenden, yang memaknai ketuhanan merupakan sesuatu yang abstrak, manusia tidak dapat memikirkannya, cukup dengan keyakinan saja. Pun dengan konsep ketuhanan Ibnu Rusyd tidak lepas dari latar belakang pendidikan dan pemikirannya. Atas dasar itu, konsep ketuhanan Ibnu Rusyd juga tidak lepas dari pendekatan agama dan filsafat. Ia menjelaskan filsafat ketuhanan dengan ayat-ayat al-Qur'an, begitu juga sebaliknya dalam memaknai ayat al-Qur'an sering dijelaskan dengan argemnetasi filsafat. Konsep ketuhanan Ibnu Rusyd tetap memiliki kekurangan dan kelebihan. Diantara kelebihannya adalah keberhasilannya mencari titik temu antara agama dan filsafat, sehingga persinggungan keduanya tidak terlalu kentara. Terakhir, layaknya manusia biasa, lbnu Rusyd masih tampak psikologi keberfihakannya pada filsafat dan menomorduakan agama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Faizin, FaizinUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Filsafat
Keywords: Konsep ketuhanan; Ibnu Rusyd
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 10 Oct 2018 08:58
Last Modified: 10 Oct 2018 08:58
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/28107

Actions (login required)

View Item View Item