Penyertaan Mahram bagi perempuan dalam ibadah Haji dan Umrah: dalam Sunan Ibnu Majah nomor indeks 2898

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Yulianingsih, Indri (2018) Penyertaan Mahram bagi perempuan dalam ibadah Haji dan Umrah: dalam Sunan Ibnu Majah nomor indeks 2898. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Indri Yulianingsih_E05214004.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang ke lima, yang diwajibkan oleh Allah atas setiap orang muslim, sekali dalam hidupnya. Dengan melaksanakannya, maka sempurnalah keislaman dan lengkaplah agama seseorang. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas dan kehujjahan sanad dan matan hadis, serta pemaknaan hadis tentang penyertaan mahram bagi perempuan dalam ibadah haji dan umrah. Dengan begitu akan dilakukan penelitian berdasarkan teori-teori dalam ilmu hadis agar mencapai pemahaman yang komprohensif. Dalam pelaksanaan ibadah haji ada beberapa hal penting terkait syarat bagi perempuan yaitu didampingi suami atau mahramnya. Ulama Syafi’iyah dan Maliki berpendapat bahwa seorang muhrim dan suami bukanlah syarat wajibnya haji, baik perempuan itu masih muda ataupun sudah tua, bersuami maupun tidak, karena muhrim itu hanya merupakan sarana agar dapat menjaga keamanannya, bukan tujuan. Kalau tidak aman, maka berarti ia tidak mampu sekalipun bersama mahrim. Maka, tidak adanya muhrim tidak pengaruhi dan tidak bisa menghapus kewajiban tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana datanya bersumber dari kepustakaan dan mengumpulkan data yang diperoleh dengan meneliti kitab Sunan Ibn Majah dengan dibantu kitab-kitab ilmu hadis yang lainnya. Kemudian dianalisis menggunakan dengan metode tahkrij, kritik sanad dan kritik matan. Hasil dari penelitian ini yakni hadis tersebut yang nomor indeks 2898 berkualitas Hasan li dhatihi bahwa semua dalam rangkaian sanad hadis dari Ibn Majah tersebut dinilai oleh para kritikus sebagai rawi yang thiqah, kecuali Ali bin Muhammad yang sebagian kritikus menilainya tidak sampai pada derajat thiqah akan tetapi saduq. Adapun matan hadisnya berkualitas shahih di sebabkan karena tidak bertentangan dengan rasio dan fakta sejarah. Disamping itu hadis ini tergolong sebagai hadis yang maqbul ma’mul bih yakni dapat diterima diamalkan serta dapat dijadikan hujjah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Yulianingsih, Indriyuliayaindri@yahoo.comUNSPECIFIED
Subjects: Haji
Hadis
Keywords: Mahram bagi perempuan; Sunan Ibnu Majah; Haji; Umroh
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Yulianingsih Indri
Date Deposited: 19 Nov 2018 08:22
Last Modified: 19 Nov 2018 08:22
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/28669

Actions (login required)

View Item View Item