Analisis semiotika pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus Bank Century

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sari, Putri Maulidha Febita (2010) Analisis semiotika pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus Bank Century. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Putri Maulidha Febita Sari_B06206014.pdf
Download (758kB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28901

Abstract

Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana makna dari komunikasi verbal dan nonverbal Presiden Bambang Yudhoyono dalam pidato kasus Bank Century? Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna komunikasi verbal dan nonverbal Presiden Bambang Yudhoyono dalam pidato kasus Bank Century beserta maknanya. Untuk menjawab persoalan di atas, peneliti mengunakan pendekatan paradigma kritis atau yang dikenal dengan kontruktivisme dengan analisis semiotik milik Roland Barthes yang tertuju pada gagasan signifikasi dua tahap. Sehingga memperoleh makna secara denotasi dan konotasi dari simbol komunikasi verbal dan nonverbal Presiden Bambang Yudhoyono dalam pidato kasus Bank Century. Dari hasil penelitian ini bahwa simbol komunikasi verbal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terdapat pada bahsa tutur pidato yang terdapat poin-poin penting untuk dikaji lebih lanjut dan simbol komunikasi nonverbal Presiden Bambang Yudhoyono terdapat pada gerak tubuh dan ekspresi wajah yang mewakili emosi (perasaan dan suasana hati) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Simbol komunikasi verbal dan nonverbal Presiden Bambang Yudhoyono dalam pidato kasus Bank Century mengandung makna bahwa bahasa dalam pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak to the point dan terkesan masih ada yang ditutup tutupi, lebih mengarah kepada upaya untuk pembelaan diri, banyak menggunakan bahasa persuasif (ajakan) dan dibalik ketenangan wajah serta gerak tubuh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersirat kekecewaan, kesedihan dan penyesalan bahkan amarah akan kasus Bank Century yang dikaitkan dengan dirinya dan partainya.