Argumen Polemik atas Auntentisitas Teks al-Qur'an

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muhammad, Muhammad (2019) Argumen Polemik atas Auntentisitas Teks al-Qur'an. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad_F03215010.pdf

Download (8MB)

Abstract

Autentisitas teks al-Qur’an sebagaimana yang diyakini oleh umat Islam menjadi bahan yang diperdebatkan oleh ulama dari kalangan Ahl al-Sunnah. Sebagian kalangan Ahl al-Sunnah beranggapan al-Qur’an telah mengalami perubahan dalam segi penambahan atau pengurangan surat, ayat dan kalimatnya. Selain itu, al-Qur’an yang ditulis pada masa ʽUthmān terjadi kesalahan penulisan dan sengaja tidak direvisi oleh ʽUthmān. Landasan argumen tersebut dari A̅thār al-Ṣaḥābah yang diriwayatkan ahli ḥadīth yang masyhur seperti al-Bukhārī, Muslim, dan lainnya. Sebagian ulama Ahl al-Sunnah berasumsi bahwa al-Qur’an autentik dan tidak ada yang berubah sedikitpun semenjak diturunkan pada Nabi Muhammad hingga akhir zaman dengan perimbangan taḍʽif dan takwil riwayat tersebut. Disertasi ini membahas dua permasalahan: 1) Bagaimana argumen polemik atas autentisitas teks al-Qur’an versi ulama Ahl al-Sunnah klasik dan modern? 2) Bagaimana respon ulama Ahl al-Sunnah terhadap pengingkar atas autentisitas teks al-Qur’an? Untuk menjawab permasalahan di atas penelitian ini menggunakan metode deskriptif-komparatif, bersumber dari studi kepustakaan, pendekatan historis, dan teori sosiologi pengetahuan. Hasil penelitian: 1) Berlandaskan riwayat polemik saat kodifikasi al-Qur’an, sebagian ulama memahami riwayat tersebut secara teks, sehingga menimbulkan asumsi al-Qur’an tidak autentik. Sebagian lain berusaha mentakwil bahkan men-ḍaʽif¬-kan riwayat tersebut, sebab bertentang dengan janji Allah Q.S. al-Ḥijr: 9. 2) Ulama berpendapat, orang yang mengingkari autentisitas teks al-Qur’an atau meragukannya dihukumi kafir. Beda halnya surat al-Muʽawwidhataīn atau ayat basmalah dalam surat al-Fātiḥah. Dalam permasalahan ini ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama beranggapan tidak dihukumi kafir, sebab yang diingkari surat atau ayat yang menjadi kontradiksi antara para sahabat. Sebagian lain berpendapat tetap dihukumi kafir, sebab kodifikasi masa ʽUthmān merupakan hasil final dari ayat-ayat al-Qur’an.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Muhammad, Muhammadsayangilmu7@yahoo.comUNSPECIFIED
Subjects: Al Qur'an
Divisions: Program Doktor > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Muhammad Muhammad
Date Deposited: 15 Feb 2019 07:10
Last Modified: 15 Feb 2019 07:10
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29226

Actions (login required)

View Item View Item