Relevansi nilai-nilai al-tariqah pada kehidupan kekinian studi penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dalam al-Muntakhabat karya KH. Achmad Asrori Al-Ishaqi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Musyafa', Muhamad (2019) Relevansi nilai-nilai al-tariqah pada kehidupan kekinian studi penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dalam al-Muntakhabat karya KH. Achmad Asrori Al-Ishaqi. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhamad Musyafa'_F53314047.pdf

Download (8MB)

Abstract

Masyarakat modern meletakkan otonomi manusia di atas segalanya, materialistik, sekularistik dan mengabaikan esoterik, sehingga bersikap individuallistik, hedonistik dan kering dari nilai-nilai Islam, iman dan ihsan. Tujuan penciptaan manusia adalah berkhidmah, menghamba, ma’rifah bi Allah, dan rahmah li al-‘alamin. Problem tersebut direspon al-Ishaqi dari dimensi penafsiran dengan rajutan unsur triadik. Pertama, fahm al-nusus wa al-turath dibuktikan karya al-Muntakhabat. Kedua, fahm al-waqai’, terdapat tujuh fakta kondisi manusia dan kondisi zaman. Ketiga, fahm al-tanzil wa al-taq’id dalam kerangka sinergi shari’ah, tariqah dan haqiqah.Penelitian ini menyoal bagaimana penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dalam al-Muntakhabat karya KH. Achmad Asrori al-Ishaqi dan relevansi nilai-nilai al-tariqah dari penafsirannya pada kehidupan kekinian. Jenis penelitian kualitatif; corak penelitian library research; sifat penelitian deskriptif-analitis. Pendekatan historis meruntut akar historis al-Ishaqi secara kritis. Pendekatan filosofis mencari struktur fundamental metode penafsiran al-Ishaqi, nilai-nilai al-tariqah dari penafsirannya dan relevansinya pada kehidupan kekinian. Metode penafsiran al-Ishaqi pada 17 (tujuh belas) tema dapat ditinjau dari empat dimensi. Pertama, metode tafsir al-Qur’an ditinjau dari segi sumber penafsiran, terdapat 9 (Sembilan) riwayah, dan 8 (delapan) ishari. Kedua, metode tafsir al-Qur’an dari dimensi cara penjelasan terhadap tafsiran ayat-ayat al-Qur’an terdapat 14 (empat belas) bayani, dan 3 (tiga) muqaran. Ketiga, metode tafsir al-Qur’an dari dimensi keluasan penjelasan terhadap ayat terdapat 17 (tujuh belas) itnabi. Keempat, metode tafsir al-Qur’an dari dimensi sasaran dan tartib ayat yang ditafsiri, terdapat 17 (tujuh belas) mawdu’i. Ittijah penafsiran al-Ishaqi terdapat 15 (lima belas) corak tas}awwuf, 1 (satu) umum dan 1 (satu) kombinasi. Metode pembacaan al-Ishaqi terhadap al-Qur’an adalah paradigma quasi-objektivis tradisionalis responsif atau wasatiyah dengan ciri khas ilmu, al-hilm, al-‘adl dan al-ihsan dalam sinergi shari‘ah, tariqah dan haqiqah, sehingga tidak tekstualis dan tidak liberalis. Relevansi nilai-nilai al-tariqah dari penafsiran tersebut pada kehidupan kekinian, di antaranya adalah ma‘rifah bi Allah, paradigma dan sikap wasatiyah; kesalehan individu dan sosial; sarana pengantar husn al-khatimah; al-Khidmah oase dunia; dan transformasi tradisi dinastik, sentralistik dan senioritas ke sistem yang berbasis pada rahmah li al-‘alamin, musyawarah dan kebersamaan. Implikasi teoritis disertasi ini adalah tafsir al-Ishaqi berparadigma quasi-objektivis tradisionalis responsif atau wasatiyah dalam sinergi shari‘ah, tariqah dan haqiqah, sehingga tidak tekstualis dan tidak liberalis.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Musyafa', Muhamadabi.vikram2017@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Tasawuf
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: al-Ishaqi; nilai-nilai al-tariqah; dan wasatiyyah.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Musyafa' Muhamad
Date Deposited: 15 Feb 2019 01:15
Last Modified: 15 Feb 2019 01:15
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29319

Actions (login required)

View Item View Item