Penggunaan sumber mata air Curan dan konflik pada masyarakat Desa Ngawun Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Adhimah, asyfi'atul (2019) Penggunaan sumber mata air Curan dan konflik pada masyarakat Desa Ngawun Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Asyfi'atul Adhimah_I73215025.pdf

Download (10MB)

Abstract

Permasalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah pertama bagaimana dinamika konflik penggunaan sumber mata air Curan pada masyarakat dan kedua resolusi apa yang dilakukan dalam mengatasi konflik. Kedua rumusan masalah ini terdapat sub pembahasan didalamnya, antara lain tentang ketersediaan sumber daya air di Indonesia, ketersediaan air di Kabupaten Tuban, Konflik sumber daya air. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi pada masyarakat Ngawun akibat konflik dalam penggunaan sumber mata air Curan adalah teori Konflik Ralf Dahrendorf yaitu keteraturan yang terdapat dalam masyarakat hanyalah disebabkan adanya tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa yakni antara masyarakat dengan masyarakat. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa; (1) Adanya peralihan penggunaan sumber mata air Curan di Desa Ngawun dari cara tradisional sampai adanya pembangunan tandon sebagai penampung air dari sumber mata air Curan untuk mempermudah dalam mendapatkan air. Hal ini di dasari karena beberapa faktor, diantaranya perkembangan zaman yang semakin modern, pemikiran masyarakat yang lebih maju dan inisiatif masyarakat terhadap pembagian waktu antara kesibukan dalam pekerjaan dengan aktivitas lainnya. (2) Dari adanya peralihan ini telah menimbulkan konflik antar masyarakat karena kurangnya pemerataan dalam pengambilan air dan pemanfaatannya. Pihak-pihak yang terkait dengan konflik tersebut ialah antara warga bukan pengguna sumber mata air Curan dengan orang-orang atau penguasa mata air Curan, orang-orang sesama pengguna mata air Curan, orang-orang penguasa dengan warga yang jauh dari tandon air, orang-orang penguasa dengan perangkat desa serta warga bukan pengguna mata air Curan dengan perangkat desa. Hal ini berdampak pada kondisi sosial masyarakat yaitu tidak saling menyapa bahkan sampai bertengkar. (3) Dengan demikian, beberapa upaya telah dilakukan oleh masyarakat dan perangkat Desa Ngawun dalam mengatasi konflik tersebut. Pertama, kesadaran dari masing-masing individu untuk memanfaatkan mata air Curan dengan sebaik-baiknya. Kedua, musyawarah serta sosialisasi antara perangkat desa dan masyarakat tentang kebijakan dalam peralihan pengelolaan sumber mata air Curan terhadap perangkat desa agar terjadi pemerataan untuk masyarakat Ngawun.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Adhimah, asyfi'atuladhimahasyfiatul97@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Konflik sosial
Masyarakat
Sosiologi
Keywords: Sumber Mata Air Curan; Konflik
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Adhimah Asyfi'atul
Date Deposited: 12 Feb 2019 04:49
Last Modified: 12 Feb 2019 04:49
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29775

Actions (login required)

View Item View Item