Makna layalin ‘ashr dalam surat al-fajr ayat 2: studi komparatif penafsiran Ibn Jarir al-Tabari dan M. Abduh

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rosikin, Choirul (2019) Makna layalin ‘ashr dalam surat al-fajr ayat 2: studi komparatif penafsiran Ibn Jarir al-Tabari dan M. Abduh. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Choirul Rosikin_E93215095.pdf

Download (2MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah makna layalin ‘ashr dalam surat al-Fajr ayat 2 menurut penafsiran Ibn jarir al-tabari dalam tafsirnya Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil ayi Alquran dan dan Muhammad Abduh dalam tafsirnya tafsir juz ‘Amma, yang mana mereka memiliki pandangan berbeda mengenai makna layalin ‘ashr dalam surat al-Fajr ayat 2. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, kemudian menggunakan metode penelitian library research (penelitian kepustakaan). Sumber data primer yang digunakan berasal dari kitab tafsir Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil ayi Alquran dan tafsir juz ‘Amma, sedangkan data sekunder yang berasal dari kitab-kitab atau buku yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Selanjutnya analisi datanya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yakni penelitian berupaya untuk mendeskrisikan, mencatat, menganalisis suatu masalah menggunakan sumber-sumber data tertulis. Kemudian peneliti mengkaji lebih dalam karya tafsir mereka mengenai bentuk, metode, dan corak tafsirnya. Dilanjutkan dengan komparatif maksudnya memperbandingkan penafsiranya melalui karya tafsirnya lalu mencari kesamaan dan perbedaan. Pandangan Ibn jarir al-tabari dan Muhammad Abduh dalam menafsirkan makna layalin ‘ashr dalam surat al-Fajr ayat 2 terdapat perbedaan dan persamaan, diantara persamaan, mereka tidak menolak bahwa sebenarnya kalimat wa layalin ‘ashr adalah sebuah kalimat sumpah. Perbedaan penafsiran diantara mereka adalah Al-Tabari menafsirkan layalin ‘ashr dengan sepuluh dzulhijjah dan sepuluh muharram. Sedangkan Muhammad Abduh menafsirkan tentang makna layalin ‘ashr adalah malam-malam tertentu yang keadaannya mirip dengan keadaaan fajar, yang tidak dapat dipastikan tanggalnya pada setiap bulan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rosikin, Choirulcrsikin@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Layalin ‘Ashr; Komparatif; Ibn Jarir Al-Tabari; Muhammad Abduh
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Rosikin Choirul
Date Deposited: 15 Feb 2019 02:47
Last Modified: 15 Feb 2019 02:47
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29851

Actions (login required)

View Item View Item