TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ifanah, Fajriyatul (2015) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (393kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (142kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (155kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (226kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (369kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (370kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (259kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (243kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (218kB) | Preview

Abstract

Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analitis yaitu mendiskripsikan tentang transaksi pulpulan antara pemilik kapal dan nelayan dengan mencatat apa yang ada dalam penelitian kemudian memasukkan dengan sumber data yang ada pada penelitian selanjutnya, transaksi pulpulan antara pemilik kapal dan nelayan dianalisis dengan menggunakan teori tentang ija>rah atau ija>rah muntahiyah bit-Tamli>Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan transaksi pulpulan dari hasil tangkapan ikan itu sebagian dibayar untuk melunasi kepemilikan kapal kepada pemilik modal. Dalam transaksi pulpulan kedua belah pihak tidak menentukan jangka waktu angsuran. Mengenai besaran pembayaran ujrah atau angsuran sewa, para pihak sepakat bahwa hasil penjualan keseluruhan jika belum lunas maka, penjualan tersebut dibagi rata antara pemilik kapal dan nelayan. Jika sudah lunas maka pembayaran ujrah atau angsuran sewa dibagi dengan porsi pemilik kapal ¾ dan nelayan ¼ . Pada saat kerugian, yang bertanggung jawab atas transaksi pulpulan adalah nelayan. Jika terjadi kerusakan sendiri (dikarenakan barang yang sudah rapuh) dan sudah melakukan pelunasan kapal maka kedua belah pihaklah yang saling menanggung kerugian dari barang yang dimaksudkannya. Ditinjau dari segi hukum Islam, transaksi pulpulan antara pemilik kapal dan nelayan di Desa Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, tidak sesuai dengan ija>rah atau ija>rah muntahiyah bit-Tamli>k karena dari segi syarat sahnya ija>rah atau ija>rah muntahiyah bit-Tamli>k terdapat keridlaan dari kedua belah pihak yang akad walaupun secara ucapan kedua belah pihak menyatakan kerelaannya namun dalam pelaksanaannya terdapat ketidakadilan bagi pihak nelayan yakni dalam hal kepemilikan objek ija>rah. Dan didukung bahwa transaksi pulpulan tersebut tidak sesuai dalam hukum Islam terdapat dalam FATWA DSN No. 27/DSN-MUI/III/2002 tentang ija>rah muntahiyah bit-Tamli>k bahwa kepemilikan objek harusnya berpindah melalui jual beli atau pemberian yang hanya dapat dilakukan setelah masa ija>rah selesai.Sejalan dengan kesimpulan di atas maka disarankan sebaiknya jika pemilik modal tetap ingin mendapatkan bagian (nisbah) akadnya perlu diperbaharui dengan menggunakan akad mud{a>rabah atau musha>rakah, agar transaksi pulpulan ini mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak tanpa adanya keterpaksaan dari salah satu pihak.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Abu Dzarrin Al Hamidy
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ifanah, FajriyatulUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor : Aries Hamidah------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 18 Dec 2015 09:15
Last Modified: 18 Dec 2015 09:15
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2988

Actions (login required)

View Item View Item