Analisis hukum Islam terhadap pandangan Wahbah Al Zuhayli tentang perceraian dengan alasan istri penyandang cacat

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sofiyandi, Achmad Afik (2019) Analisis hukum Islam terhadap pandangan Wahbah Al Zuhayli tentang perceraian dengan alasan istri penyandang cacat. Other thesis, UIN sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Achmad Afik Sofiyandi_C01214002.pdf

Download (4MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Analisis Hukum Islam Menurut Wahbah Al-Zuhayli Tentang Perceraian Dengan Alasan Istri Penyandang Cacat” dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Wahbah al-Zuhayli bahwa penyelesaian hukum perceraian khususnya bagi penyandang cacat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu penelitian library research yaitu penelitian yang yang mengambil data-data dari buku-buku tulisan dan jurnal yang berkaitan dengan hukum perceraian, cacat dan pemikiran wahbah al-Zuhayli. Dalam teknik pengumpulamn data menggunakan editing dan orgamizing, dalam teknik analisis penulis menggunakan metode deskriftif analitik dengan pola deduktif. Dalam Konvensi International Hak-Hak Penyandang Cacat dan Protokol Opsional Terhadap Konvensi (Resolusi PBB 61/106 13 Desember 2006) penyandang cacat berarti setiap orang yang tidak mampu menjamin oleh dirinya sendiri, seluruh atau sebagian, kebutuhan individual normal dan/atau kehidupan sosial, sebagai hasil dari kecatatan mereka, baik yang bersifat bawaan maupun tidak, dalam hal kemampuan fisik atau mentalnya. Dari hal ini maka, perlu adanya tindakan yang tidak mengenyampingkan hak-hak bagi penyandang cacat, salah satunya dalam membina rumah tangga yang baik. Dalam penilitian ini Wahbah al-Zuhayli memiliki pandangan yang berbeda dengan imam-imam madzhab klasik dalam menentukan hukum perceraian, imam madzhab sepakat bahwa hukum asli dari perceraian adalah makruh. Namun, Wahbah al-Zuhayli memiliki perbedaan pendapat dalam hukum menceraikan seorang istri yang cacat. Wahbah al-Zuhayli menetapkan hukum tersebut yakni haram dengan berbagai alasan yang dipaparkan. Dengan kesimpulan diatas, maka penulis memiliki saran bahwa, orang yang menderita cacat adalah makhluk Allah yang juga memiliki hak yang sama bagi orang yang normal, begitu juga bagi keluarga dan kerabat dekat, selalu mendukung dang memotivasi baik dalam kebutuhan materi maupun non materi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Other)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sofiyandi, Achmad Afikachmadafiks@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Penyandang Cacat
Hukum Islam > Hukum Islam, Transplantasi Anak
Keywords: Pandangan Wahbah Al Zuhayli; perceraian; istri penyandang cacat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Sofiyandi Achmad Afik
Date Deposited: 13 Feb 2019 04:15
Last Modified: 13 Feb 2019 04:15
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29957

Actions (login required)

View Item View Item