Larangan berpakaian menyerupai lawan jenis: studi Ma’ani Al Hadith riwayat Sunan Abi Dawud nomor indeks 4097

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hidayat, M. Fahmi Ahsan (2019) Larangan berpakaian menyerupai lawan jenis: studi Ma’ani Al Hadith riwayat Sunan Abi Dawud nomor indeks 4097. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
M. Fahmi Ahsan Hidayat_E85214042.pdf

Download (3MB)

Abstract

Kitab sunan Abi Dawud merupakan salah satu kitab dari Kutub al Sittah para muhaddithin. Kitab Sunan Abi Dawud memberikan manfaat dalam kajian fiqh, dimana sistematika penyusunan kitab disesuaikan dengan sistematika kitab fiqh pada umumnya. Didalam kitab Sunan Abi Dawud, ada beberapa bahasan mengenai Iibas (pakaian), salah satunya adalah hadis tentang larangan berpakaian menyerpai lawan jenis. Rasulullah melaknat orang yang melanggar fitrah diri mereka dengan menyerupai lawan jenisnya. Salah satunya adalah hadis riwayat Sunan Abi Dawud Nomor Indeks 4097. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hadis dalam Sunan Abi Dawud Nomor Indeks 4097, serta menjelaskan pemaknaan hadis tentang anjuran Nabi SAW terkait larangan berpakaian menyerupai lawan jenis. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Untuk mewujudkan tujuan tersebut, penulis mengumpulkan data hadis dengan cara takhrij yang diperoleh dari Sahih al-Bukhari, Abi Dawud, Ibn Majah, Sunan al-Tirmidhi dan kitab-kitab penunjang lainnya. Selanjutnya dilakukan. Pemaknaan dari hadis tentang larangan berpakaian menyerupai lawan jenis dilakukan dengan pendekatan sosiologi yang meminjam teori sosio-historis, teori perubahan sosial, serta teori metafisik untuk mendapatkan interpretasi pemaknaan yang sesuai dengan keadaan sosial pada saat ini. Dengan demikian perubahan sosial yang terjadi mempengaruhi perubahan pemaknaan hadis. Dalam redaksi hadis ini, dijelaskan “Allah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan, dan perempuan yang menyerupai laki-laki”. Yang dimaksud melaknat disini adalah menjauh dan menghindarkan manusia dari rahmat tuhannya, sedangkan menyerupai adalah menyerupai dalam hal keburukan, karena pada dasarnya penyerupaan terbagi menjadi dua hal, yakni menyerupai dalam kebaikan dan keburukan. Seiring berjalannya perkembangan budaya, penyerupaan menjadi hal yang diremehkan, demi mengejar popularitas, trend zaman, dan tuntutan pergaulan, Oleh sebab itu, ulasan dari rincian hadis ini mungkin perlu dikaji lebih dalam demi mencapai kemaslahatan bersama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hidayat, M. Fahmi Ahsanfahmiahsan@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Pakaian dan Perhiasan
Hadis
Keywords: Pakaian; Penyerupaan; Sunan Abi Dawud
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Hidayat Muhammad Fahmi Ahsan
Date Deposited: 19 Feb 2019 06:48
Last Modified: 19 Feb 2019 06:48
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/30467

Actions (login required)

View Item View Item