Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) terhadap penyelesaian utang piutang Murabahah bermasalah pada Pembiayaan Mikro di BRI Syariah Cabang Induk Gubeng Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Machmulah, Siti (2011) Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) terhadap penyelesaian utang piutang Murabahah bermasalah pada Pembiayaan Mikro di BRI Syariah Cabang Induk Gubeng Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Siti Machmulah_C02207087.pdf
Download (4MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/30836

Abstract

Skripsi ini adalah hasil pcnclitian lapangan di BRI Syariah Cabang Induk Gubeng Surabaya. Skripsi ini bcrtujuan untuk menjawab pertanyaan dari: Bagaimana penyclcsaian utang piutang murabahah bermasalah pada pembiayaan mikro di Bank BRI Syariah Cabang Induk Gubeng Surabaya, Bagaimana analisis fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) terhadap penyelesaian utang piutang murabahah bcrmasalah pada pembiayaan mikro di BRI Syariah Cabang lnduk Gubeng Surabaya. Data penclitian dihimpun mclalui obscrvasi, wawancara dan dokumentasi. Sclanjutnya, dianalisis dcngan tcknik pola pikir vcrifikatif. Hasil penelitian mcnyimpulkan bahwa pcnyclcsaian utang piutang murabahah pada pembiayaan mikro di BRI Syariah yaitu ada bcberapa cara yang pertama dengan melakukan pcndckatan proscdural, kcdua melihat nasabah apakah ada masalah dengan usahanya, kctiga dcngan mcmbcrikan surat pcringatan, apabila hal tersebut belum bisa mcnyclcsaikan maka bank mclakukan tindakan pengambilan jaminan secara sukarela atau paksa apabila tidak tcrjadi kcscpakatan dengan jalur hukum (pcngadilan), yang kccmpat adalah pcnghapus pcmbiayaan. Dalam penyelesaian pembiayaan dapat juga di lakukan dcngan rcstrukt urisasi pada nasabah yang masih mempunyai prospck usaha yang bagus dan masih mampu membayar angsuran. Restrukturisasi ini dapat dilakukan dengan penjadwalan kembali pembiayaan murabahah, penataan pcrsyaratan dan pcnataan kembali. Restrukturisasi ini hanya dilakukan kepada nasabah yang mclakukan pcmbiayaan dcngan limit 200 juta sampai 500 juta. Dalam ketcntuan fatwa Dewan Syariah Nasional bahwa konversi boleh dilakukan kepada nasabah yang masih mempunyai prospek usaha dan masih mampu membayar angsurannya. Kctcntuan rcstrukturisasi di BRI Syariah terdapat perbedaan dengan kctcntuan fatwa DSN yang mana restrukturisasi hanya diberikan kepada nasabah yang mclakukan pembiayaan tcrtentu, bukan kepada semua nasabah yang melakukan pcmbiayaan. Sejalan dengan kesimpulan di atas maka BRI Syariah Cabang lnduk Gubcng Surabaya dan lembaga keuangan syariah lain di Indonesia harus terus meningkatkan kinerja mereka agar benar-benar mclakukan sistem yang sudah ditcrapkan oleh syariah dan pihak-pihak yang bcrgclut dalam bidang ekonomi secara khusus, dan para generasi Islam secara umum, diharapkan mampu mengkaji, mcngkritiki dan merekonstruksi segala praktek dan pengaplikasian ekonomi (bidang muamalah) agar benar-benar sesuai ajaran Islam.