Perspektif hukum Islam terhadap transaksi pemasangan Kawat Gigi (Behel) di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Amrullah, Yusuf (2011) Perspektif hukum Islam terhadap transaksi pemasangan Kawat Gigi (Behel) di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Yusuf Amrullah_C02206037.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/30877

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian pustaka dan penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan bagaimana transaksi pemasangan kawat gigi di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya serta bagaimana perspektif hukum islam terhadap transaksi pemasangan kawat gigi tersebut. Dalam skripsi ini, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah Keterangan dari dokter gigi dan pasien Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tentang transaksi pemasangan kawat gigi untuk tujuan pengobatan maupun untuk tujuan kecantikan. Dan keterangan dari pasien tentang alasan mereka memasang kawat gigi. Data dari wawancara dengan dua Dokter gigi. Data dari wawancara dengan sepuluh pasien. Adapun teknik analisis data yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pola pikir induktif, yaitu memaparkan tentang transaksi pemasangan kawat gigi. Induktif adalah metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menent ukan hukum (kaidah) yang umum. Metode induktif dipakai untuk menganalisis fakta-fakta yang bersifat khusus yaitu transaksi pemasangan kawat gigi, kemudian diteliti sehingga ditemukan pemahaman, dan tinjauan secara umum menurut hukum Islam. Hasil studi menyimpulkan bahwa transaksi pemasangan kawat gigi, bagi pasien yang tidak butuh perawatan merupakan perbuatan mubazir, karena pemasangan kawat gigi berkisar enam juta sedangkan kawat tersebut tidak membawa pengaruh apa-apa pada pertumbuhan gigi selanjutnya. Lain halnya dengan pasien yang butuh perawatan pemasangan kawat gigi akan mengembalikan susunan gigi pada fungsinya sebagai alat pengunyah, pendukung pengucapan. Akan lebih baik bila kelebihan rezeki digunakan untuk beramal shaleh yang akan mempercantik kepribadian diri secara hakiki, di samping akan membawa kebahagiaan dan keberkatan dunia dan akhirat. Sejalan dengan kesimpulan diatas Kepada dokter gigi spesialis orthodontik dalam melakukan tugas yaitu memasang kawat gigi kepada pasien, sebaiknya mendalami syariat Islam. Karena pemasangan kawat gigi dengan niat untuk kecantikan (estetik) dalam syari'at Islam tidak diperbolehkan, sedangkan pasang kawat gigi dengan niat untuk pengobatan dalam syari'at Islam di perbolehkan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Amrullah, Yusuf--UNSPECIFIED
Subjects: Kedokteran > Kedokteran Gigi
Keywords: Transaksi; pemasangan Kawat Gigi; Behel
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 04 Apr 2019 04:32
Last Modified: 04 Apr 2019 04:32
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/30877

Actions (login required)

View Item View Item