Bullying dalam pesantren perspektif pengembangan kepemudaan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fahmi, Fahmi (2019) Bullying dalam pesantren perspektif pengembangan kepemudaan. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
FAHMI_F52915010.pdf

Download (6MB)

Abstract

Ada tiga permasalahan yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini, yakni: Bagaimana bentuk-bentuk bullying yang terjadi di kalangan santri Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep? Apa saja faktor penyebab terjadinya perilaku bullying di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep? Bagaimana dampak dari perilaku bullying di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep ditinjau dari perspektif perkembangan pemuda? Penelitian ini termasuk jenis penelitian naturalistik-kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi sosial. Sumber datanya adalah Santri Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep. Data dikumpulkan melalui metode participant observation, interview (wawancara), dokumentasi, dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya data dianalisis menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis melalui tahap: reading and re-reading, initial noting, developing emergent themes, searching for connection a cross emergent themes, moving the next cases, dan looking for patterns across cases. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Bentuk-bentuk bullying yang terjadi di kalangan santri Pondok Pesantren Annuqayah adalah: physical bullying (seperti menonjok, menjebak, memukul, dan sebagainya), verbal bullying (berupa perkatan langsung yang menyakitkan hati korban), gesture bullying (berupa sikap tubuh yang menunjukkan rasa tidak suka mengucilkan, dan meremehkan), extortion bullying (dengan cara memeras kepada teman yang lain dengan disertai ancaman dan intimidasi), dan exclusion bullying (pengucilan). (2) Faktor penyebab terjadinya perilaku bullying di Pondok Pesantren Annuqayah adalah dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu: a) lingkungan pergaulan, dan b) iklim sosial pondok. Lingkungan di pesantren dimana santri melakukan interaksi sosial, bermain dan berkembang sering terjadi pertengkaran. Teman sepermainan yang sering melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain akan berimbas kepada perkembangan si anak. (3) Dampak dari perilaku bullying di Pondok Pesantren Annuqayah ditinjau dari perspektif perkembangan pemuda adalah tidak baik bagi proses regenerasi. Bullying dianggap sebagai penghambat perkembangan dan pemberdayaan kepemudaan karena ternyata dapat mengerdilkan mental korban bulllying. Korban bullying akan merasa takut untuk melakukan sesuatu karena faktor trauma, ia akan sulit untuk move on dari kejadian yang ia alami. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa bullying justru dapat membangkitkan motivasi untuk memiliki mental baja, berani bernuat, termotivasi untuk terus belajar dan berprestasi. Rata-rata santri adalah remaja. Pada masa remaja berkembang “social cognition” yaitu kemampuan untuk memahami orang lain.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fahmi, Fahmirava.xa@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Islam dan Humanisme
Pemuda Islam
Divisions: Program Magister > Dirasah Islamiyah
Depositing User: Fahmi Fahmi
Date Deposited: 12 Apr 2019 08:59
Last Modified: 12 Apr 2019 08:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/31226

Actions (login required)

View Item View Item