Larangan menikahi perempuan hamil: studi Ma‘anil Hadith dalam Sunan Al-Tirmidhi No Indeks 1131

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Afrilia, Ayu Hanifah (2019) Larangan menikahi perempuan hamil: studi Ma‘anil Hadith dalam Sunan Al-Tirmidhi No Indeks 1131. Undergraduate thesis, UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

[img] Text
Ayu Hanifah Afrilia_E05215006.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini muncul, berawal dari banyaknya fenomena yang tersebar luas tentang pernikahan perempuan yang sedang hamil. Hal seperti itu terjadi dikarenakan banyaknya permasalahan rumah tangga maupun pergaulan bebas. Yang di maksud perempuan hamil bukan hanya hamil yang di lakukan karena zina, akan tetapi persoalan perceraian sepasang suami istri yang pada saat itu si wanita masih dalam keadaan hamil, atau bahkan tidak ada tanggung jawab si laki-laki setelah menyetubuhi si wanita. Dari fenomena yang ada, penulis berusaha menggali jawaban yang terkait dengan masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif, yang mana datanya bersumber dari pustaka (liberary research) yaitu tentang haram menikahi wanita hamil yang di fokuskan pada penelusuran dan pengkajian terhadap hadis Nabi SAW, literatur serta bahan kepustakaan lainnya. Rumusan masalah yang akan diteliti ini berkaitan dengan ; 1) Bagaimana kualitas hadis Sunan al-Tirmidhi no Indeks 1131?, 2) Bagaimana ke-Hujjah-an hadis Sunan al-Tirmidhi no Indeks 1131?, 3) Bagaimana pemahaman hadis Sunan al-Tirmidhi no Indeks 1131 dalam fenomena masyarakat sekarang? Pernikahan yang sakral, akan berbeda jika ikatan janji suci tidak lagi bernilai dan akan muncul perbedaan pendapat ulama tentang masalah ini. Adapun sah tidaknya sebuah ikatan akan di nilai dari seberapa kuat mereka menjaga hawa nafsunya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, kualitas hadis tentang larangan menikahi perempuan hamil itu hasan li-dhatihi, yang mana hadis tersebut tidak bertentangan dengan al-Qur‘an dan hadis lain. Sehingga hadis riwayat Imam al-Tirmidhi berstatus maqbul ma’mulun bih, yaitu hadis nya dapat dijadikan hujjah dan dapat diamalkan. Adapun terjadi perbedaan pendapat para ulama fiqih terhadap masalah ini, yaitu tidak boleh menikahi wanita yang sedang hamil, kecuali dengan ketentuan yang sudah menjadi ijma’ para ulama masing-masing. Dari perbedaan pendapat para ulama ini menunjukkan bahwa Islam bukanlah agama yang menyulitkan bagi umat manusia, akan tetapi Islam merupakan agama yang seimbang, menjunjung tinggi akhlak dan moral serta menjaga martabat perempuan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Afrilia, Ayu Hanifahayyu12bintang@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Nikah
Hadis
Wanita
Keywords: Menikah; Perempuan hamil; Larangan
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Afrilia Ayu Hanifah
Date Deposited: 16 Apr 2019 08:00
Last Modified: 16 Apr 2019 08:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/31449

Actions (login required)

View Item View Item