Relasi suami isteri dalam pemikiran Jamal al Banna

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Arif, Miftahul (2011) Relasi suami isteri dalam pemikiran Jamal al Banna. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Miftahul Arif_C51207031.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32002

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan: 1) bagaimana metode istinbat hukum Jamal al-Banna? 2) bagaimana relasi suami isteri dalam pemikiran Jamal al-Banna? dan, 3) bagaimana analisis terhadap relasi suami isteri dalam pemikiran Jamal al-Banna? Dalam rangka menjawab pertanyaan di atas, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik telaah dokumenter dan selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan teori kebenaran korespondensi dan pragmatis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam menggali hukum-hukum fikih, Jamal berpedoman pada hierarki akal, nilai-nilai universal al-Qur'an, sunnah serta al­'urf (kearifan lokal). Selain itu, ia juga mempopulerkan konsep kebebasan otentik ( al-baraah al-asliyyah) yang dengannya, menurut Jamal, norma hukum itu hanya terbagi menjadi 3 macam, yaitu halal, haram dan ampunan ('afw"). Pola istinbat demikian ini dimaksudkan untuk menggeser corak fikih dari nalar teosentris ke antroposentris yang Iebih mengedepankan aspek keadilan dan kemaslahatan. Relasi suami isteri dalam konteks pemikiran Jamil al-Banna harus senantiasa didasarkan atas prinsip keadilan, kesetaraan (al-musawah), kepat utan (ma'ruf), kesepakatan bersama, serta rasa cinta dan kasih sayang yang menjelma dalam bentuk ucapan dan sikap keseharian. Dengan prinsip-prinsip tersebut Jamal menafikan keabsahan cerai secara sepihak (suami), kemutlakan kepemimpinan suami, kewenangan memukul isteri, menyerukan adanya kontrak perjanjian nikah secara tertulis demi melindungi hak masing-masing suami isteri, serta himbauan isteri untuk berkarier. Pemikiran Jamal al-Banna tentang relasi suami isteri bisa dikatakan cukup relevan untuk situasi kontemporer saat ini, tennasuk dalam konteks ke-Indonesia-an, di mana wacana keadilan jender --sebagai isu kemanusiaan global-- selalu menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan. Namun, dari beberapa isu yang dilontarkankan oleh Jamal, isu tentang ketidakabsahan perceraian secara sepihak, menurut hemat penulis tidak sejalan dengan prinsip keadilan dan kesetaraan itu sendiri, sebab talak sebagai hak suami merupakan timbal balik dari beban kewajiban suami dalam menafkahi isteri. Adapun isu-isu lainnya seperti ketidakmutlakan kepemimipinan suami, dalam arti suami bukan satu-satunya pemegang otoritas rumah tangga; ketidakwenangan suami memukul isteri, perlunya membuat kontrak perjanjian nikah secara tertulis serta seruan agar isteri berkarier adalah isu-isu yang cukup relevan untuk diaplikasikan dalam konteks saat ini. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan saran agar pasangan suami isteri memahami hak clan kewajiban masing-masing secara benar serta menjalankannya dengan penuh tanggung jawab demi tercapainya kebahagiaan hidup rumah tangga.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Arif, Miftahul--UNSPECIFIED
Subjects: Keluarga > Keluarga Islam
Keywords: Suami; isteri; pemikiran Jamal al Banna
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 17 May 2019 07:41
Last Modified: 17 May 2019 07:41
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32002

Actions (login required)

View Item View Item