Perbandingan konsep pendidikan moral menurut pemikiran Emile Durkheim dan Al-Ghazali serta relevansinya dengan pendidikan moral di Indonesia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Robby, Dimas Anugrah (2018) Perbandingan konsep pendidikan moral menurut pemikiran Emile Durkheim dan Al-Ghazali serta relevansinya dengan pendidikan moral di Indonesia. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Dimas Anugrah Robby_F13214014.pdf

Download (3MB)

Abstract

Moralitas merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Di era modern seperti saat ini banyaknya kemajuan-kemajuan dalam segala bidang yang membuat manusia semakin terbantu dalam kesehariannya, namun kemajuan tersebut tidak diiringi dengan majunya aspek moralitas kemanusiaan. Hal ini dirasakan oleh kebanyakan tokoh pendidikan terutama dua tokoh yang menawarkan gagasan terkait pendidikan moral, yakni al-Ghazali dan Emile Durkheim. Dua tokoh yang berbeda latar belakang tersebut memiliki perhatian lebih terhadap moralitas yang dialami oleh Negara masing-masing, keduanya pun menjadikan pendidikan sebagai alat untuk menanamkan atau membentuk moralitas pada manusia. Tentunya gagasan mereka berbeda jika di konteks kan dengan pendidikan di Indonesia yang terkenal dengan berbagai macam suku, budaya, bahasa dan agama. Hal tersebut yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis-historis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode content analisis untuk menganalisis data. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui konsep pendidikan moral Emile Durkheim dan al-Ghazali, (2) persamaan dan perbedaan pemikiran Emile Durkheim dan al-Ghazali mengenai pendidikan moral, (3) Implikasi gagasan pendidikan moral Emile Durkheim dan al-Ghazali dalam pendidikan moral di Indonesia. Hasil penelitian ini adalah: (1) perbedaan latar Emile Durkheim dan al-Ghazali membuat berbeda pandangan dalam konsep pendidikan moral. Durkheim sebagai tokoh sosiologi memandang moral bersumber pada masyarakat sehingga pendidikan moral merupakan upaya membentuk moral peserta didik, sedangkan al-Ghazali menganggap moral bersumber pada wahyu dan harus ditanamkan pada peserta didik. (2) perbedaan tersebut berpengaruh juga pada materi, metode, dan kurikulum pendidikan moral. Akan tetapi keduanya sama-sama mengandalkan lingkungan sekolah dan guru sebagai orang yang berpengaruh terhadap moral peserta didik (3) dalam pendidikan di Indonesia secara prinsip telah terintegrasi terhadap gagasan kedua tokoh tersebut, terbukti pendidikan moral selain dibebankan pada pendidikan civics dan agama juga telah masuk dalam setiap mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan karakter.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Robby, Dimas Anugrahanugrahaga91@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Akhlak
Pendidikan Islam > Pendidikan Islam - Biografi
Pendidikan > Pendidikan - Karakter
Keywords: Pendidikan moral; Emile Durkheim; Al-Ghazali
Divisions: Program Magister > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Robby Dimas Anugrah
Date Deposited: 23 May 2019 06:38
Last Modified: 23 May 2019 06:43
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32006

Actions (login required)

View Item View Item