Studi Analisis terhadap Keputusan Bahsul Masail PWNU Jawa Timur tentang Akad Nikah melalui Cybernet

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Moenir, Moenir (2010) Studi Analisis terhadap Keputusan Bahsul Masail PWNU Jawa Timur tentang Akad Nikah melalui Cybernet. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Moenir_C01206046.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini adalah basil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan: bagaimana metode istinbat hukum yang dipakai oleh Bahsul Masail PWNU Jawa Timur dalam memutuskan tentang akad nikah melalui cybernet dan bagaimana dasar­ dasar keputusan Bahsul Masail PWNU Jawa Timur dalam memutuskan akad nikah melalui cybernet?. Data penelitian ini, dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (tex reading) dan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif-content analysis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa metode istinbqt hukum yang dipakai oleh Bahsul Masail PWNU Jawa Timur dalam memutuskan tentang tidak sahnya akad nikah melalui cybernet adalah metode bermazhab secara qauliy (tektual) yaitu: mengikuti pendapat-pendapat yang sudah ada dalam lingkup salah satu empat mazhab. Dalam hal ini bermazhab kepada Imam Syafi'i. Selain itu, terungkap bahwa dasar-dasar hukum yang dipakai oleh Bahsul Masail PWNU Jawa Timur dalam memutuskan tidak sahnya akad nikah melalui cybernet atau sesamanya kecuali disiasati dengan akad wakalah yang telah dinyatakan sah adalah bersumber dari kitab-kitab fikih yang bermazhab kepada Imam Syafi'i sehingga secara otomatis sumua amal perbuatan, perkataan dan ketetapannya lebih bercorak kepada mazhab Syafi'i. Sementara dasar-dasar hukum yang bersumber dari kitab-kitab fikih bermazhab lain, misalnya mazhab Imam Abu Hanifah tidak disebutkan, dimana mazhab ini mengakui keesahan akad nikah melalui cybernet atau sesamanya tanpa disiasati dengan akad wakalah. Sejalan dengan kesimpulan diatas, bagi siapa saja yang ingin menikahi seorang perempuan, sedangkan dia dan perempuan itu berada didua tempat yang berbeda, yang berjauhan dan salah satunya atau keduanya tidak dapat hadir dalam satu tempat maka sebaiknya akad keduanya dapat dilakukan dengan model mazhab Syafi'i yaitu akad nikah melalui cybernet yang disiasati dengan akad wakalah. Bila ternyata masih kesulitan maka akad keduanya dapat dilakukan dengan model mazhab Abu Hanifah yaitu akad nikah melalui cybernet tanpa disiasati dengan akad wakalah, disertai dengan bukti-bukti dari instansi resmi terkait, supaya tidak disalahgunakan, maka disini peran pemerintah sangat dibutuhkan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Moenir, MoenirUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Internet
Nikah
Keywords: Akad Nikah; Cybernet; Akad Wakalah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 13 Jun 2019 06:56
Last Modified: 13 Jun 2019 06:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32152

Actions (login required)

View Item View Item