Analisis Murabahah Bil Wakalah dalam Pembiayaan Unit Mikro Syariah di BRI Capem Diponegoro Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hanik, Ummi (2011) Analisis Murabahah Bil Wakalah dalam Pembiayaan Unit Mikro Syariah di BRI Capem Diponegoro Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ummi Hanik_C32206015.pdf
Download (3MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32185

Abstract

Skripsi ini adalah merupakan hasil penelitian lapanga (field Research) untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana penerapan Murabahah bia al wakalah dalam perspektif murabahah dan bagaimana penerapan akad murbahah bi al-wakalah dalam pembiayaan Unit Mikro Syariah di BRI Syariah. Capem Diponegoro Surabaya.Data penelitian dihimpun menggunakan metode deskriptif kualitatif (field Research) dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case Study) selanjutnya dianalisis dengan tekhnik deskriptif-verivikatif yaitu suatu metode analisis yang dapat memberikan kesimpulan dalam berbagai pendapat mengenai masalah murabahah bi al-wakalah tentang pendapat mana yang lebih baik dan sesuai dengan kebenaran Hasil penelitian menyimpulkan bahwa analisis Murabahah bi al_wakalah dalam pembiayaan Unit Mikro Syariah di BRI Syariah Capem Diponegoro, yaitu pembelian atau pengadaan barang tidak diserahkan langsung oleh pihak Bank akan tetapi Bank menggunakan akad Wakalah pada nasabah atau pihak yang sekaligus bertindak sebagai wakil Dalam hal ini bank menyerahkan sepenuhnyakepada nasabahuntuk menentukan kebutuhannya, namun. kenyataanya selama ini dana yang diberikan oleh pihak bank kepada wakil tidak digunakan sebagaimana. akad perjanjian yang telah disepakati sejak awal pada obyek yang dikehendaki, melainkan perubahan obyek akad secara sepihak tanpa. sepengetahuan oleh pihak Bank. Sejalan dengan kesimpulan diatas, pembiayaan dalam penerapan akad Murabahah bi al-Wakalah di Unit Mikro Syariah ini dapat dilaksanakan karena usaha nasabahtransportasi dan pembelian tersebut masih dalam lingkup usaha nasabah. Maka masih boleh dihapuskan dengan menggunakan addendum wakalah/ wakalahke2 dan jika wakalahtersebut tidakdigunakan untuk pembelian barang yang tidak ada hubungannya dengan usaha nasabah maka harus dilunasi antara salah satu pihak (bank dan nasabah)dengan tidak ada unsur yang saling merugikan walaupun terdapat penyalahgnnaan akad awal oleh pihak nasabah yang dalam hal ini tidak mengubah esensi dari akad murabahah bi al-wakalah tersebut.