Tinjauan Hukum Islam terhadap Hak Kepemilikan atas Obyek dalam Akad Murabahah dengan sistem Wakalah di bank BNI Syari'ah cabang Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sholihah, Hidayatus (2010) Tinjauan Hukum Islam terhadap Hak Kepemilikan atas Obyek dalam Akad Murabahah dengan sistem Wakalah di bank BNI Syari'ah cabang Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Hidayatus Sholihah_C02206091.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32248

Abstract

Skripsi ini berjudul "Tinjauan Hukwn Islam terhadap Hak Kemepilikan atas Obyek dalam Akad Muribahah dengan Sistem Wakalah di Bank BNI Syari'ah Cabang Surabaya': Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: siapakah pemilik hak atas obyek dalam aplikasi akad murabahah dengan sistern wakilah di Bank BNI syari'ah cabang Surabaya dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap hak kepemilikan atas obyek dalam akad murabahah dengan sistem wakilah di Bank BNI Syari'ah Cabang Surabaya. Penelit ian atas permasalahan tersebut di atas dilakukan dengan mengaplikasikan metode kualitatif yang didukung dengan mengumpulkan data rnelalui teknik interview. Di samping itu dilakukan telaah pustaka atas sumber­ sumber primer yang berkaitan dengan jual beli dan hak milik. Dari data yang dikumpulkan, ditemukan fakta bahwa: (1) Adanya transaksi jual beli antara pihak nasabah dengan penjual (pemilik toko), dimana pihak nasabah telah membelinya terlebih dahulu dan bukan atas dasar instruksi dari pihak bank yang disertai uang muka sebesar 20%, (2) Pihak nasabah dan bank tidak melakukan akad kembali set elah nasabah menyerahkan faktur pembelian yang didapat dari toko, dengan demikian disimpulkan bahwa obyek murabahah itu tidak jelas siapa pemiliknya , karena pada wakt u membeli barang tersebut , adalah atas nama bank. Berdasarkan penjelasan di alas dapat disimpulkan bahwa dilihat dari akad dan transaksi juat"belinya ketika pihak bank memberikan kuasa kepada nasabahnya dan sekaligus menjualnya, barang tersebut belum sepenuhnya dimiliki oleh bank, karena terdapat 20% uang nasabah dari keseluruhan pembelian barang yang dibayar oleh nasabah sebehnn mengajukan pembiayaan murabahah, sedangkan dalam jual beli, barang yang diperjualbelikan harus dimiliki oleh penjual dengan sempurna. Jika dilihat dari hak kepemilikan atas obyeknya, pada saat pembelian barang tersebut adalah atas nama bank, berarti kedudukan kedua belah pihak, yakni nasabah dan bank adalah hanya sebagai pemilik yang tidak sempurna (al-milk an-naqish) yaitu apabila seseorang hanya menguasai materi harta itu, tetapi manfaatnya dikuasai oleh orang lain. Mengingat banyaknya kebutuhan masyarakat , pihak BNI Syari'ah dituntut Iebih mengembangkan produk-produk perbankan yang dapat memenuhi keingioan masyarakat sesuai dengan prinsip syari'ah. BNI Syari'ah harus mulai memikirkan cara-cara tetap dalam melakukan analisis pembiayaan pada setiap produk yang dikeluarkan oleh bank,khususnya dalam ha! ini adalah murabahah, karena BNI Syari'ah berfungsi sebagai pihak yang memberikan informasi dengan melakukan dakwah kepada masyarakat berkaitan dengan cara-cara yang terbaik ber mu'amalah sesuai dengan syari'at Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sholihah, HidayatusUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Jual Beli
Murabahah
Keywords: Murabahah; Wakalah; Bank Syariah; Jual beli
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 24 Jun 2019 06:57
Last Modified: 24 Jun 2019 06:57
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32248

Actions (login required)

View Item View Item