Konsep Peserta Didik menurut Progressivisme dan Pendidikan Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Qurniawati, Zully (2010) Konsep Peserta Didik menurut Progressivisme dan Pendidikan Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Zully Qurniawati_D31206063.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya mengubah paradigma pendidikan, karena pendidikan yang ada sekarang dipandang belum mampu mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang sesungguhnya. Pendidikan yang seyogyanya diartikulasikan sebagai upaya untuk membebaskan manusia, justru malah mengarah determanisasi (tidak selaras dengan asas kemanusiaan). Pada pendidikan telah telah direduksi pada pengertian schooling (sekolah) solo, dan dibatasi hanya pada pengembangan intelektual. Intelegensi intelektual manusia didongkrak sedemikian rupa, sementara intelegensi emosional diabaikan. Hasilnya adalah manusia pintar yang dikuasai oleh nilai-nilai keserakahan, kekerasan dan tumpulnya rasa kemanusiaan. Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan dibahas adalah (1) Bagaimana konsep peserta didik menurut progressivisme ? (2) Bagaimana konsep peserta didik menurut pendidikan Islam? (3) Apa persamaan dan perbedaan konsep peserta didik menurut progressivisme dan pendidikan Islam? Penelitian ini jenis penelitian kepustakaan yakni penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literature baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah dan menganalisis sumber data dari referensi yang terkait dan dari telaah analisis data itu dapat dihasilkan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Pertama, Konsep peserta didik yang ditawarkan oleh Progressivisme mengandung pengertian bahwa pada dasarnya peserta didik itu mempunyai akal dan kecerdasan sebagai potensi yang harus dikembangkan dan diarahkan. Dengan menggunakan akal dan kecerdasannya, peserta didik diharapkan mampu berpikir secara aktif, kreatif, dan dinamis guna menghadapi dan memecahkan segala permasalahan hidup yang dialaminya. Progressivisme yakin dan percaya terhadap kekuatan alamiah manusia yang telah diwarisinya sejak lahir (man's natural power). Sedangkan dalam konsep pendidikan Islam tentang peserta didik menjelaslcan bahwa saat anak dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah, sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan agama peserta didik. Kedua, inti dari kajian komparatif tentang peserta didik menurut progressivisme dan pendidikan Islam adalah sama-sama menempatkan peserta didik sebagai subjek dan objek pendidikan dengan segala fitrah yang dimilikinya. Sedangkan titik perbedaannya adalah jika pendidikan umum (progressivisme) menganggap peserta didik mempunyai bakat dan disposisi-disposisi yang memungkinkan untuk diberi pendidikan, maka dalam pendidikan agama Islam peserta didik merupakan mahluk Allah yang memiliki fitrah jasmani maupun rohani yang hams diarahkan dan dibimbing guna memenuhi tanggung jawabnya sebagai khalifah di mukabumi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Qurniawati, ZullyUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Pendidikan
Pendidikan Islam
Pendidikan Islam > Pendidikan Islam - Metode dan Sistem
Keywords: Progressivisme
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Mr. Supriyatno Hary
Date Deposited: 26 Jun 2019 00:59
Last Modified: 26 Jun 2019 00:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32278

Actions (login required)

View Item View Item