Kedudukan Upah atas Jasa Sulam Bibir dan Alis dalam Perspektif Hukum Islam: studi Anallsis di Salon Princess Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kholilah, Siti Nur (2011) Kedudukan Upah atas Jasa Sulam Bibir dan Alis dalam Perspektif Hukum Islam: studi Anallsis di Salon Princess Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Nur Kholilah_C02207164.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32394

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan (Field Research). Permasalahan dalam penelitian ini meliputi (1) Bagaimana praktek jasa sulam bibir dan alls? (2) Bagaimana kedudukan upah atas jasa sulam bibir dan alis dalam perspektif hukum islam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, digunakan pendekat kualltatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis tentang praktek dan kedudukan upah atas jasa sulam bibir dan alls yang dalam hal ini dilakukan di salon Princess Surabaya. Teknik anallsis data menggunakan deskriptif-analitis yaitu memaparkan, menjelaskan dan menguraikan data tentang sulam bibir dan alis yang terkumpul kemudian disusun dan dianalisa untuk diambil kesimpulan dengan menggunakan penalaran deduktif yakni berdasarkan teori-teori yang ada terhadap permasalahan baru di lapangan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa teknik sulam bibir •dan alis merupakan salah satu metode terbaru yang bisa dilakukan wanita untuk mengatasi masalah bentuk alis dan bibir mereka. Sulam bibir atau alis adalah semacam treatment untuk membentuk bibir atau alis sesuai bentuk wajah dengan cara memasukkan tinta berwarna (sari tumbuhan bunga lili) dengan alat berupa jarum sulur khusus ke selaput kulit paling luar (epidermis) dari wajah. Sulam tersebut bisa hilang sendiri selama 2-3 tahun. Teknik sulam bibir dan alis dilakukan dengan tujuan untuk menyempurnakan bentuk alis maupun bibir sesuai keinginan serta kepraktisan dalam berdandan sehari-hari. Responden menyatakan bahwa alat, bahan, pengerjaan serta basil teknik sulam sama sekali berbeda dengan teknik tato, tetapi penulis menilai, hanya karena perkembangan teknologi, tidak ada alasan lain yang menunjukkan bahwa pada substansinya, teknik sulam tidak sama dengan teknik tato. Terdapat beberapa alasan bahwa teknik sulam dan tato mempunyai hukum yang sama, antara lain: terhalangnya air wudlu kedalam lapisan kulit, merupakan salah satu perbuatan yang mengubah ciptaan Allah serta bertujuan untuk kecantikan semata serta efek dan tujuan penggunaan. Untuk itu, metode qiyas dipakai untuk menghukumi penggunaan teknik sulam serta kedudukan upah atasjasa sulam tersebut. Berdasarkan basil penelitian, peneliti menyarankan saran-saran sebagai berikut. (1) Bagi pengguna jasa, hendaknya lebih berhati-hati, tidak mudah percaya dan rela mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memuaskan keinginan untuk mempercantik diri serta kemudahan dalam berdandan dengan teknik dan metode terbaru tanpa mengetahui hukumnya dalam syari'at islam. (2) Bagi penyedia jasa (salon kecantikan), tidak semua metode atau teknik kecantikan diperbolehkan dalam islam, meskipun kenyataannya islam telah membenarkan manusia untuk mempercantik dan merawat diri. Karena itu, sebaiknya para penyedia jasa (salon) lebih selektif dan mempertimbangkan beberapa teknik atau metode yang tidak beresiko serta tidak bertentangan dengan syari'at.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Kholilah, Siti Nur--UNSPECIFIED
Subjects: Salon Kecantikan
Keywords: Upah; Jasa Sulam Bibir; Jasa Sulam Alis
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 02 Jul 2019 09:25
Last Modified: 02 Jul 2019 09:25
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32394

Actions (login required)

View Item View Item