This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hasanah, Uswatun (2010) Pelaksanaan bagi hasil usaha Pangkas Rambut di Semolowaru Kecamatan Sukolilo Surabaya: studi analisis hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Uswatun Hasanah_C02206069.pdf Download (3MB) |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian tentang "Pelaksanaan Bagi Hasil Usaha Pangkas Rambut di Semolowaru Kecamatan Sukolilo Surabaya (Studi Analisis Hukum Islam)". Penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan: (1) bagaimana pelaksanaan akad dan bagi hasil usaha pangkas rambut di Semolowaru Kecamatan Sukolilo Surabaya; (2) bagaimana analisis hukum Islam terhadap akad dan bagi hasil usaha pangkas rambut di Semolowaru Kecamatan Sukolilo Surabaya. Data penelitian ini dihimpun melalui metode dokumentasi dan interview atau wawancara, selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif verifikatif yaitu, memaparkan dan memberi penilaian apakah dalam pelaksanaan akad dan bagi hasil usaha pangkas rambut tersebut berdasarkan hokum Islam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan akad dan bagi hasil usaha pangkas rambut di Semolowaru Kecamatan Sukolilo Surabaya ini, dilakukan secara lisan tanpa menent ukan jangka waktu akad kerjasama ini berakhir. Dengan sistem pembagian keuntungan 60:40, dimana pihak pekerja 60% sedangkan pihak perhilik modal mendapatkan 40%. Dan yang terjadi pemilik modal sering mendapatkan keunt ungan sedikit atau tidak sama sekali. Karena pihak pengelola tidak bekerja secara maksimal yang biasanya dilakukan tanpa sepengetahuan pihak pemilik modal, sehingga pemilik modal dirugikan. Pelaksanaan akad dan bagi hasil usaha pangkas rambut tersebut diperbolehkan menurut hukum islam, jika ditinjau dari segi akad karena telah memenuhi unsur-unsur akad dalam Islam. Namun ditinjau dari segi pelaksanaan dan bagi hasil meskipun sudah sesuai dengan akad, tetapi dalam pelaksanaannya pekerja melakukan penyimpangan terhadap prinsip-prinsip muamalah, maka pelaksanaan hasil tersebut tidak sesuai dengan prinsip saling menguntungkan. sedang mengenai jangka waktu akad, meskipun tidak ditetapkan, tapi yang demikian dipandang sah oleh Imam Hanafi dan Zahiriyah. Sejalan dengan kesimpulan diatas, maka disarankan kepada pihak pemilik modal dan pekerja dalam pelaksanaan akad dan bagi hasil usaha pangkas rambut tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip yang ada dalam mudarabah yaitu sating bekerja sama, sating menguntungkan, saling tolong menolong, tidak terdapat goror dan maisir. Dan sebaiknya menggunakan akad ujrah, supaya pihak pemilik modal tidak merasa rugi atas kelalaian yang mungkin dilakukan oleh pihak pekerja.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Bagi Hasil Wirausaha |
||||||
Keywords: | Bagi hasil; hasil usaha; Pangkas Rambut | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 03 Jul 2019 08:33 | ||||||
Last Modified: | 03 Jul 2019 08:33 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32420 |
Actions (login required)
View Item |