Studi kasus utang piutang Emas di Desa Jampirogo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto: analisis hukum Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Novitasari, Fatmawati Eka (2010) Studi kasus utang piutang Emas di Desa Jampirogo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto: analisis hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Fatmawati Eka Novitasari_C03303059.pdf

Download (4MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32497

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan (fi eld research) tentang utang piutang emas di desa Jampirogo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto yang dianalisis dengan hukum Islam. Penelitian ini bert ujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana praktek utang piutang emas di Desa Jamporogo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap Utang Piutang Emas di Desa Jampirogo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Data penelitian ini dikumpulkan melalui dua metode, yaitu pertama, observasi. Kedua, wawancara mendalam (depth interview). Terhadap subyek penelitian yang menjadi sasaran, peneliti menggunakan metode sampling, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kemudian kesimpulannya diambil dengan pola pikir deduktif. Praktek utang piutang emas di desa Jampirogo Kec. Sooko Kab. Mojokerto dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk modal usaha, biaya sekolah, maupun mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan sigat tanpa disertai saksi dan perjanjian tertulis. Bentuk pengembaliannya tetap seperti semula (emas), bukan dengan uang ataupun benda lain. Adapun saat jatuh tempo maupun lebih dari jatuh tempo, tidak ada biaya tambahan, karena semua akad qard berlangsung tanpa ada riba. Emas piutang dijual kembali atas instruksi pemilik piutang ke toko yang telah ia tunjuk. Pada waktu jatuh tempo, pengutang mengalami kerugian, karena pada saat penjualan, harga yang ditentukan toko emas sangat rendah. Sedangkan pada waktu pembelian, harga emas naik. Jadi, aspek utang piutang emas ini lebih berlandaskan asas ta'awun (saling tolong menolong). Para ulama fiqh menyatakan kebolehan menggunakan emas sebagai barang yang di-qaiif-kan hingga waktu yang telah ditentukan dan diharuskan bagi yang meminjam untuk mengembalikan yang sejenisnya dikarenakan hukum qard berbeda dengan hukum jual beli. Oleh karena itu, hukum Islam memandang sah tentang utang piutang emas yang terjadi di Desa Jampirogo Kec, Sooko Kab Mojokerto. Karena selain telah memenuhi syarat qard, di dalamnya tidak ada unsur gharar, riba, maisir, dan batil. Selain itu, prinsip ta'awun dan tabarru' telah menjadi dasar transaksi utang piutang emas di desa ini. Penelitian yang secara khusus membahasa tentang qard yang ada di masyarakat, sejauh penelusuran penulis, masih sangat jarang dilakukan. Apalagi field research yang membahas tentang varian utang piutang di masyarakat. Oleh karena itu, penulis berharap kajian seputar qard lebih dikembangkan, karena selain berasaskan ta'awun, qard merupakan salah satu unsur yang dapat membantu mengembangkan perekonomian umat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Novitasari, Fatmawati Eka--UNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam > Utang Piutang
Keywords: Utang piutang; Emas; jual beli
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 09 Jul 2019 04:53
Last Modified: 09 Jul 2019 04:53
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32497

Actions (login required)

View Item View Item