Evaluasi daerah tertinggal di Jawa Timur berdasarkan indikator Kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) menggunakan Ensemble Robust Clustering Using Link (ROCK)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wulandari, Luluk (2019) Evaluasi daerah tertinggal di Jawa Timur berdasarkan indikator Kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) menggunakan Ensemble Robust Clustering Using Link (ROCK). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Luluk Wulandari_H72215017.pdf

Download (1MB)

Abstract

Jawa Timur merupakan salah satu Provinsi yang memiliki permasalahan dalam hal pemerataan pembangunan. Berbagai permasalahan ketimpangan dan kesenjangan menyebabkan Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu dari 21 Provinsi yang berstatus tertinggal di Indonesia. Hal ini tercantum dalam keputusan yang terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 yang menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur menjadi satu-satunya Provinsi di Pulau Jawa yang berstatus tertinggal. Penetapan daerah tertinggal dilakukan 5 tahun sekali menggunakan6 kriteria dan 33 indikator yang telah ditetapkan oleh KPDT. Namun dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang penetapan daerah tertinggal, belum ada penelitian yang menerapkan 33 indikator tersebut secara keseluruhan. Sehingga dalam penelitian ini akan dilakukan penetapan daerah tertinggal dengan menggunakan 33 indikator yang telah ditetapkan oleh KPDT. Data kriteria KPDT yang digunakan adalah hasil survey tahun 2014 dan tahun 2018. Hasil penetapan dengan data survey tahun 2014 akan digunakan sebagai pembanding dengan keputusan Pemerintah tahun 2015, dan hasil penetapan dengan data survey tahun 2018 akan digunakan sebagai prediksi penetapan daerah tertinggal tahun 2020 mendatang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait daerah yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal untuk kedepannya.Adapun metode yang digunakan adalahensemble ROCK, karena metode ini memiliki akurasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode hierarki agglomerative (pemusatan) dengan sifat skalabilitas yang baik. Hasil klaster penetapan daerah tertinggal tahun 2015 terdiri dari Trenggalek, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Kota Probolinggo. Hasil klaster terbaik terdiri dari 4 klaster dengan nilai ratio sw dan sb terkecil sebesar 0,3917473 dan nilai threshold optimum sebesar 0,02. Sedangkan untuk prediksi penetapan daerah tertinggal untuk tahun 2020 terdiri dari Trenggalek, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Tuban, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan dan Sampang. Hasil klaster terbaik untuk prediksi penetapan daerah tertinggal tahun 2020 terdiri dari 4 klaster dengan nilai ratio sw dan sbterkecil sebesar 0,3873984 dan nilai threshold optimum sebesar 0,04.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Wulandari, Luluklulukwulandari618@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Kesejahteraan Sosial
Matematika
Pembangunan > Pembangunan Desa
Keywords: Daerah Tertinggal; Indikator KPDT; Ensemble Robust Clustering Using Link; ROCK
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Matematika
Depositing User: Wulandari Luluk
Date Deposited: 12 Jul 2019 08:48
Last Modified: 12 Jul 2019 08:48
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32552

Actions (login required)

View Item View Item