Batasan umur maksimal yang menyebabkan Anak Susuan menjadi Mahram: analisis komparatif metode Istinbath Hukum antara Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanafi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faiz, Maulana M Fahmi (2019) Batasan umur maksimal yang menyebabkan Anak Susuan menjadi Mahram: analisis komparatif metode Istinbath Hukum antara Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanafi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Maulana M Fahmi Faiz_C06215003.pdf

Download (743kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul "‚Batasan Umur Maksimal Yang Menyebabkan Anak Susuan Menjadi Mahram (Analisis Komparatif Metode Istinbat Hukum antara Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi)". Guna menjawab pertanyaan: bagaimana pandangan Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi tentang batasan umur maksimal yang menyebabkan anak susuan menjadi mahram, bagaimana metode istinbat hukum Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi tentang batasan umur maksimal yang menyebabkan anak susuan menjadi mahram ? Jenis penelitian kepustakaan. Data Primer yang digunakan yaitu kitab yang berjudul ’Al-Majmu‘ Sharhu ’al-Muhadzab Ma‘a Takmilati ’as-Subuki Wa ’al- Muti‘ karangan Imam ’an-Nawawi ’ash-Shafi‘i dan kitab ’Al-’Ikhtiyar Li Ta‘lili ’al-Mukhtar karangan Imam ’al-Mawsili ’al-Hanafi. Sebagai data sekunder, yaitu literatur lainnya yang relevan dengan permasalahan tersebut. Data tersier, yaitu kamus-kamus, ensiklopedi dan lain-lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah secara dokumentatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian pustaka, yaitu dengan membaca, mencermati sumber-sumber data di perpustakaan. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya menganalisis dengan metode deskriptif analitis, yaitu memaparkan dan menjelaskan data-data yang diperoleh dengan pola pikir deduktif, yaitu dimulai dari masalah yang berkaitan dengan batasan umur maksimal yang menyebabkan anak susuan menjadi mahram secara umum kemudian ditarik pada perbedaan pendapat antara pendapat Madzab Syafi’i dan Madzab Hanafi dengan penekanan pada metode istinbat hukum kedua ulama’ tersebut. Kemudian dianalisis dengan metode komparatif, yaitu dengan membandingkan dua data yang berbeda atau yang sama antara pendapat Madzab Syafi’i dan Madzab Hanafi. Hasil penelitian menyimpulkan, bahwa batasan umur maksimal yang menyebabkan anak susuan menjadi mahram menurut pendapat Madzab Syafi’i dan mayoritas Madzab Hanafi adalah sempurna umur dua tahun, berdasarkan tekstual (zahirul lafdi) al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 233 dan hadits ’ibn ‘Abbas riwayat Daruqutni dan ibn Addi. Sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat dua tahun setengah, berdasarkan kontekstual (pentakwilan) al- Qur’an surat al-Ahqaf ayat 15 dan hadits Sayyidah A’isyah riwayat Daruqutni dan al-Baihaqi yang mentakhsis lafadz hamluhu (masa kandungan) itu dikurangi menjadi dua tahun.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Faiz, Maulana M Fahmimbro361@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Fikih > Fikih Mazhab Syafi'i
Keywords: Batasan umur maksimal; Anak Susuan; Mahram
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Faiz M. Fahmi
Date Deposited: 24 Jul 2019 07:36
Last Modified: 24 Jul 2019 07:36
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32630

Actions (login required)

View Item View Item