Istilah Hoax dalam Alquran: studi tafsir Tematik terhadap ayat-ayat Hoax menurut Mufasir

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Prasastia Amnesti, Muhammad Esa (2019) Istilah Hoax dalam Alquran: studi tafsir Tematik terhadap ayat-ayat Hoax menurut Mufasir. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Esa Prasastia Amnesti_E03215026.pdf

Download (1MB)

Abstract

Globalisasi di era digital dan perkembangan Teknologi Informatika dan Komunikasi adalah salah satu faktor mewabahnya fenomena hoax atau berita bohong di media akhir-akhir ini yang sangat memprihatinkan. Melihat fenomena ini, umat islam khususnya, membutuhkan solusi yang didasarkan pada ajaran Alquran. Sebab sebagaimana yang telah menjadi prinsip umum, bahwa Alquran s{a>lih li kulli zama>n wa maka>n. Berangkat dari latarbelakang tersebut, peneliti berusaha memahami secara utuh bagaimana karakteristik hoax dalam Alquran, bagaimana penafsiran ayat-ayat tentang hoax, serta bagaimana solusi Alquran dalam menyikapi hoax. Adapun teori atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan library research, yaitu penelitian yang fokus penelitiannya terhadap informasi dan data dari berbagai macam literatur yang terdapat di perpustakaan, seperti buku, kitab, makalah, jurnal, dan lain-lain. Kajian tafsir ini menggunakan metode maudhui, secara umum tafsir maudhui dibagi menjadi dua, yaitu maudhui berdasarkan surah Alquran dan maudhui berdasarkan subyek. Ada pula yang memperkenalkan beberapa macam metode maudhui, antara lain: tematik surat, tematik term, tematik konseptual. Disisni penulis menggunakan metode maudhui konseptual (konsep). Sebuah tafsir tematik (maudhui) yang tema tersebut tidak ada di Alquran akan tetapi ada di masyarakat. Dari metode ini penulis dapat menyimpulkan bahwa hoax dalam Alquran direpresentasikan dengan istilah ifk, kadhib, buhtan, dan murjifun. Setelah melakukan pembacaan atas ayat-ayat yang berkaitan dengan istilah tersebut, disimpulkan bahwa berita hoax dapat diminimalisir dengan cara memiliki kematangan emosi (tawaqquf), melakukan tabayyun, meningkatkan budaya literasi, dan War on Hoax (perang melawan hoax). Sebagai Muslim yang baik hendaknya selektif dan kritis dalam menanggapi berita-berita yang tersebar di sosial media. Karena hal tersebut yang menentukan apakah akan mendapat dampak positif atau dampak negatif. Apabila mendapat dampak positif, maka sosial media akan menjadi sangat berguna bagi penerima dan penikmat beritaberita yang beredar. Sebaliknya, apabila mendapat dampak negatif, maka sosial media hanya akan menjadi penipu bisu baginya, lantaran sosial media tidak bisa mengklarifikasi berita tanpa seseorang yang mencari kebenarannya sendiri.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Prasastia Amnesti, Muhammad Esamuhammadesa79@gmail.comE03215026
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIchwayudi, BudiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorYardho, MohUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Hoax; Alquran; Mufasir; ifk
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Amnesti Muhammad Esa Prasastia
Date Deposited: 05 Aug 2019 03:46
Last Modified: 05 Aug 2019 03:46
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/33257

Actions (login required)

View Item View Item