TRADISI SEBAMBANGAN DI KELURAHAN KURIPAN KECAMATAN TELUKBETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PERSPEKTIF ‘URF

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sururi, Hanifa Amalia (2015) TRADISI SEBAMBANGAN DI KELURAHAN KURIPAN KECAMATAN TELUKBETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PERSPEKTIF ‘URF. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (696kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (286kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (370kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (282kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (134kB) | Preview

Abstract

Skripsi dengan judul “Tradisi Sebambangan di Kelurahan Kuripan Kecamatan Telukbetung Barat Kota Bandar Lampung dalam Perspektif ‘Urf” merupakan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Kuripan Kecamatan Telukbetung Barat Kota Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: 1. Apa yang melatarbelakangi terjadinya tradisi sebambangan yang dilakukan di kelurahan Kuripan Kecamatan Telukbetung Barat Kota Bandar Lampung?, 2. Bagaimana perspektif ‘Urf terhadap tradisi sebambangan di kelurahan Kuripan Kecamatan Telukbetung Barat Kota Bandar Lampung?
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan teknik dokumenter dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Jenis wawancara yang diterapkan adalah wawancara tidak berencana yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan pokok permasalahan yang ditanyakan pada tokoh adat, kepala kelurahan dan masyarakat yang melakukan tradisi sebambangan. Data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pola pikir deduktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, tradisi sebambangan telah dilakukan oleh masyarakat Lampung di kelurahan Kota Karang secara turun temurun dan masih dipraktekkan hingga sekarang. Tradisi ini dilatarbelakangi oleh sebab prinsip harga diri masyarakat Lampung. Kedua, ketentuan-ketentuan tradisi sebambangan adakalanya sesuai dengan ajaran Islam dan adakalanya tidak, sehingga sebambangan ini dapat dikualifikasikan pada ‘Urf shahih dan ‘Urf fasid. Misalnya yang termasuk dalam ‘Urf fasid ialah tradisi membawa perempuan yang sudah dilamar terlebih dahulu oleh laki-laki lain.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka selayaknya bagi masyarakat Lampung di Kelurahan Kuripan untuk melakukan tradisi pra perkawinan dengan ketentuan yang sesuai dengan hukum Islam. Keterlibatan para tokoh desa sangat berperan dalam menjelaskan ketentuan peminangan dalam hukum Islam terhadap masyarakat Lampung di kelurahan Kuripan tersebut

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Suwito
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sururi, Hanifa AmaliaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Urf'; Tradisi Sebambangan; Telukbetung; Kuripan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Ummir Rodliyah------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 15 Jan 2016 03:19
Last Modified: 15 Jan 2016 03:19
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3357

Actions (login required)

View Item View Item