Penafsiran ayat-ayat mutashabihat dalam tafsir Mafatih al-Ghaib karya Fakhr al-Din al-Razi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fitriyana, Nurul (2019) Penafsiran ayat-ayat mutashabihat dalam tafsir Mafatih al-Ghaib karya Fakhr al-Din al-Razi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nurul Fitriyana_E93215135.pdf

Download (1MB)

Abstract

Relasi sosial yang melingkupi mufassir kemungkinan menjadi penyebab landasan pemikiran terbentuk. Mufassir yang membuktikan kesimpulan tersebut salah satunya adalah Fakhr al-Din al-Razi seorang tokoh ‘Ash’ariyyah Shafi’iyyah yang hidup pada masa kemunduran dinasti Abbasiyyah. Corak falsafi yang mendominasi tafsirnya Mafatih al-Ghaib digunakan untuk melawan pemikiran yang bertentangan dengan akidahnya. Salah satunya kelompok literalis yang menentang metodologi Fakhr al-Din al-Razi terhadap ayat-ayat mutashabihat, maka tak heran di dalam tafsirnya memuat pendapat-pendapat yang bertentangan dengannya dan ditampakkan kerancuan cara berfikir mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran Fakhr al-Din al-Razi terhadap ayat-ayat mutashabihat serta metodologinya terhadap ayat-ayat mutashabihat. Adapun metode yang digunakan dengan menggunakan model kualitatif yakni mengumpulkan data-data kepustakaan berupa data primer dan sekunder, kemudian dijelaskan secara mendalam dengan metode deskriptif-analitis untuk mencapai tujuan penelitian. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diketahui bahwa, Pertama, penafsiran Fakhr al-Din al-Razi terkait ayat-ayat mutashabihat sangat banyak, namun yang dipaparkan adalah istawa, yad, wajh dan ‘ain. Seperti dalam menafsirkan lafadz istawa dengan makna menguasai, menafsirkan lafadz yad dengan makna kekuasaan, kenikmatan, kedermawanan yang luar biasa atau perhatian penuh tergantung makna apa yang pas dalam susunan kata dalam ayat tersebut, menafsirkan lafadz wajh dengan makna Dzat Allah SWT, kiblat yang diridhoi oleh Allah dan keridhoan Allah SWT. Dalam menafsirkan lafadz ‘ain dengan makna penjagaan dan penjagaan luar biasa tergantung lafadz ‘ain tersebut berbentuk tunggal atau plural. Kedua, Fakhr al-Din al-Razi menggunakan metodologi takwil, sebab ini merupakan satu-satunya jalan terbaik dalam merefleksikan paham yang dianutnya di tengah gesekan intelektual tersebut dengan kondisi perdebatan antar golongan sering terjadi yang mana perdebatan tersebut terselesaikan dengan menggunakan nalar logis. Dan juga metodologi yang digunakan al-Razi sama seperti ulama sunni lainnya, yaitu menyesuaikan dengan kandungan dari ayat-ayat muhkamat. Hanya saja, al-Razi berusaha menganalogikan suatu ayat yang dianggap muhkamat dengan mengungkap segala sisi yang dianggap logis, lalu ia perkokoh dengan argumentasi-argumentasi rasional.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fitriyana, Nurulfitrisiperiimut98@gmail.comE93215135
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHasan, Muzayyanah MutashimUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorBilla, MutamakkinUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Penafsiran; Ayat-ayatMutashabihat; Fakhr Al-Di al-Razi
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Fitriyana Nurul
Date Deposited: 07 Aug 2019 03:52
Last Modified: 07 Aug 2019 03:52
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/33617

Actions (login required)

View Item View Item