KONSEP RADA’AH MENURUT HANAFIYAH DAN YUSUF QARADAWI

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Anam, choirul (2015) KONSEP RADA’AH MENURUT HANAFIYAH DAN YUSUF QARADAWI. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (6MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (208kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (309kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (342kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (231kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (195kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (184kB) | Preview

Abstract

Skripsi yang berjudul Konsep rad}a’ah menurut Hanafiyah dan Yusuf Qarad}awi ini adalah hasil penelitian studi pustaka (library research). Yang bertujuan untuk menjawab: Bagaimana pandangan Hanafiyah dan Yusuf Qarad}awi tentang konsep rad}a’ah ? Bagaimana persamaan dan perbedaan pandangan Hanafiyah dan Yusuf Qarad}awi tentang konsep rad}a’ah ?
Data penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka. Selanjutnya data tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: konsep rad}a’ah yang disampaikan oleh Hanafiyah dan Yusuf Qarad}awi berbeda. Dalam permasalahan rad}a’ah keduanya memiliki pemikiran yang tidak sama, bahwa rad{a’ah adalah meneteknya seorang bayi yang berusia di bawah dua tahun kepada seorang wanita yang bukan ibu kandungnya dan ASI tersebut sampai pada perut si bayi. Untuk dikatakan sebagai rad{a’ah Hanafiyah tidak mengharuskan seorang bayi menetek langsung pada puting wanita yang menyusui bisa menggunakan media gelas atau sejenisnya asalkan air susu itu sampai pada perut si bayi. Namun berbeda dengan Yusuf Qaradawi yang mengharuskan proses rada’ah dengan cara menetek langsung jika dengan cara selain itu maka tidak menyebabkan hukum mah{ram dengan alasan jika tidak dengan cara menetek langsung maka tidak ada bedanya dengan makanan lain yang tidak menyebabkan hukum mah{ram. Ada hal lain yang juga menjadi perbedaan antara Hanafiyah Yusuf Qarad}awi yaitu dalam hal alasan hukum rada’ah menyebabkan hukum mah{ram, Hanafiyah mengatakan bahwa alasan hukum rad{a’ah adalah adanya ASI yang diberikan diserap oleh si bayi dan menjadi daging dan menguatkan tulang si bayi, sedangkan Yusuf Qaradawi mengatakan bahwa alasan hukum rada’ah adalah sifat umumah yang muncul dari seorang ibu susuan tatkala wanita itu meneteki bayi yang berusia di bawah dua tahun tersebut sebagaimana sifat umumah yang biasa diberikan oleh ibu kandung kepada anaknya sendiri. Terkait konsep rad}a’ah yang disampaikan oleh Hanafiyah dan Yusuf Qaradawi, harapan penulis semoga dapat menambah ragam keilmuan terutama dalam hal permasalahan rada’ah dan bisa menerapkanya dalam kehidupan nyata, karena masih banyak yang belum memahami terkait rada’ah, terlebih dalam permasalahan perbedaan para tokoh dalam masalah rada’ah

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Makinudin
Creators:
CreatorsEmailNIM
Anam, choirulUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Air Susu Ibu
Keywords: Rada'ah; Hanafiyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Users 283 not found.
Date Deposited: 15 Jan 2016 04:35
Last Modified: 29 Jun 2016 06:43
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3368

Actions (login required)

View Item View Item