Konsep Taqarrub perspektif Ibnu 'Arabi (penafsiran QS. Az- Zumar {39}:3 dan QS. Al- 'Alaq {96}:19)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Aisyah, Riska Fitri (2019) Konsep Taqarrub perspektif Ibnu 'Arabi (penafsiran QS. Az- Zumar {39}:3 dan QS. Al- 'Alaq {96}:19). Undergraduate thesis, uin sunan ampel surabaya.

[img] Text
Riska Fitri Aisyah_E93215139.pdf

Download (2MB)

Abstract

Ada dua hal yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu: 1) Konsep Taqarrub Perspektif Ibnu ‘Arabi. 2) Penafsiran Ibnu ‘Arabi dalam Surat Az- Zumar {39}:3 dan surat Al- ‘Alaq {96}:19.Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakan metode analisis-deskriptif yang bersifat kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, yang berupa pengumpulan catatan-catatan, buku, kitab dan lain sebagainya. Sehingga dapat diperoleh data-data yang berkaitan dengan penelitian. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat diketahui bahwa: pertama Konsep taqarrub perspektif Ibnu ‘Arabi adalah, manusia belum dikatakan dekat pada Allah swt, jika belum memiliki dzauq yaitu cinta yang sangat amat dalam kepada Allah swt, sehingga manusia merasakan wadatul wujud, yakni merasakan bahwa dalam dirinya terdapat wujud Allah swt, sehingga dia merasa tidak memiliki wujud dan dia akan musnah, hanya wujud Allah lah yang kekal dan tidak akan musnah. kedua Surat Az- Zumar {39}:3 tersebut turun dalam konteks yang melarang mendekatkan diri kepada Allah swt dengan cara menyembah makhluk, salah satunya adalah dengan menyembah berhala dan menjadikan alasan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, karena berhala tidak memberikan mudhorod dan manfaat bagi seseorang, manusia yang menyembah berhala dengan alasan berhala tersebut dapat mendekatkan mereka kepada Allah swt adalah kesalahan besar, karena bagaimana berhala yang mereka sembah itu adalah ciptaan manusia sendiri, dan bagaimana berhala yang tidak bisa melindungi dirinya dari adzab Allah dapat mendekatkan manusia kepada Allah swt. Surat Al- ‘Alaq {96}:9 Allah swt memerintahkan hambanya untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara bersujud, karena dengan bersujud seorang hamba dapat merasakan bahwa dia adalah hamba yang dibawah dan diatasnya adalah Allah swt, oleh karena itu dia tidak patut menymbongkan dirinya, karena hanya Allah yang maha segala-galanya, hamba hanyalah tempatnya lalai dan dosa, dengan sujud dia merasakan haqiqat kehadiran Allah swt, dan menyadari bahwa dia diciptakan dari tanah dan akan kembali ketanah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Aisyah, Riska Fitricewek.muslimah22@gmail.comE93215139
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFaruq, UmarUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorBakar, Abuabubakaryamani@yahoo.comUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Taqarrub
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Aisyah Riska Fitri
Date Deposited: 08 Aug 2019 02:09
Last Modified: 08 Aug 2019 02:09
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/33790

Actions (login required)

View Item View Item