Makna Wahjuruhunna fi al-Madaji dalam Surat an-Nisa' Ayat 34: studi Muqaran penafsiran Ibnu Jarir at-Tabari dan Ibnu Kathir

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Raafi, Hudan Aminur (2019) Makna Wahjuruhunna fi al-Madaji dalam Surat an-Nisa' Ayat 34: studi Muqaran penafsiran Ibnu Jarir at-Tabari dan Ibnu Kathir. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Hudan Aminur Raafi_E93215066.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif yang bersifat kualitatif untuk mengungkap permasalahan tersebut secara jelas dan terperinci. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan ialah model dokumentasi, yaitu berupa pengumpulan catatan-catatan, buku, kitab transkip dan lain sebagainya. Sehingga dapat diperoleh data-data yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dengan mengunakan metode deskriptif-analitis yaitu mengambarkan atau menjelaskan apa adanya penafsiran-penafsiran yang berkaitan dengan penelitian ini, kemudian dikritisi secara semantik, yaitu menggali makna-makna yang terkandung dalam penafsiran ayat. Ada dua hal yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu: 1. Penafsiran Ibnu Jarir dan Ibnu Kathi>r tentang Wahjuruhunna fi al-Mad}a>ji dalam QS. An-Nisa’ ayat: 34. 2. Persamaan dan perbedaan Ibnu Jarir dan Ibnu Kathi>r tentang Wahjuruhunna fi al-Mad}a>ji dalam QS. An-Nisa’ ayat: 34. Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis, dapat diketahui bahwa: (1.) Ibnu Jarir dan Ibnu Kathi>r memiliki banyak permasaan dalam menafsirkan Alquran. Diantara persamaan mereka ialah metode yang digunakan dalam penulisan karya tafsir mereka, mereka berdua sama-sama menggunakan metode Tahlili dalam menafsirkan Alquran. Mereka juga sama-sama menggunakan riwayat sebagai sumber penafsiran. (2.) Metode dan sumber penafsiran mereka berdua memang memiliki kesamaan, namun corak yang mereka gunakan tidaklah sama. Ibnu Jarir menggunakan corak bahasa sedangkan Ibnu Kathi>r menggunakan corak umum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa Ibnu Jarir menggunakan pendekatan bahasa yang diterapkan pada konteks saat itu, Sedangkan Ibnu Kathi>r menafsirkan penggalan ayat ini dengan memaparkan beberapa hadis tanpa memberi pendapat yang jelas mengenai lafadz itu. Akan tetapi dari sekian hadis yang dipaparkan tersebut, Ibnu Kathi>r sepakat dengan pendapat mayoritas ulama, yang menafsirkannya dengan makna tidak bersenggama, tidak berbincang dan memisahkan tempat tidur dari istri-istri mereka.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Raafi, Hudan Aminurh.raafi11@gmail.comE93215066
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFaruq, UmarUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorBilla, MutamakkinUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Wahjuruhunna fi al-Mad}aji; Surat an-Nisa’; Ibnu Jarir; Ibnu Kathir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Raafi Hudan Aminur
Date Deposited: 08 Aug 2019 02:56
Last Modified: 08 Aug 2019 02:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/33795

Actions (login required)

View Item View Item